Kecewa Tak Diajak Menteri Agama Kunjungan Kerja, Anggota Komisi VIII DPR: Sakitnya Tuh di Sini
Wulan sendiri merupakan anggota DPR yang berasal dari dapil Jateng III yang meliputi Pati, Blora, Grobogan, dan Rembang.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Sri Wulan mengkritik kunjungan kerja Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ke Rembang, yang tak melibatkan anggota DPR.
Wulan sendiri merupakan anggota DPR yang berasal dari dapil Jateng III yang meliputi Pati, Blora, Grobogan, dan Rembang.
"Jadi pas kemarin ke Rembang, jangan pergi sendiri begitu lho, Pak."
Baca juga: Pakai Hati Nurani, Kejaksaan Hentikan 268 Perkara Berdasarkan Keadilan Restoratif
"Kita mbok dilibatkan, begitu juga nanti teman-teman juga lah kalau misalnya ada turun ke lapangan, tolong," kata Wulan dalam rapat kerja Kemenag dan Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (2/9/2021).
Dia pun meminta Yaqut agar melibatkan DPR, terutama mitra kerjanya, yaitu Komisi VIII, saat melakukan kunjungan kerja.
"Kan sakitnya itu di sini pak, kalau ditanya seperti itu. Benar enggak?"
Baca juga: Takut Melebar ke Mana-mana, Jokowi Tolak Amandemen UUD 1945 Terbatas Maupun Terbuka
"Jadi jangan sampailah seperti itu, kita bermitra yang baik, membahas dengan semuanya, paling enggak ketika turun lapangan juga sama," tuturnya.
Politisi Partai NasDem itu juga mengaku sejauh ini mendengar kunjungan kerja Menag ke daerah, dari informasi masyarakat.
"Jadi kan kita heran, bagaimana sih koordinasi Pak Menteri dengan jajarannya, kemudian komunikasi dengan kita?
Baca juga: Menko PMK: Kebijakan Pemerintah Tangani Covid-19 Sesuai Keadaan, Masyarakat Anggap Berubah-ubah
"Jadi jangan sampai jika itu sudah turun ke lapangan, kita enggak ngerti sama sekali," ucap Wulan.
Wulan pun mendorong Yaqut agar menginformasikan kepada Komisi VIII sebelum melakukan kunjungan kerja ke lapangan.
"Kan enggak lucu, kita mitranya, ditanya enggak tahu."
Baca juga: Cegah Perang Merembet ke Indonesia, BIN Menyusup ke Taliban
"Karena tidak ada informasi dari sini."
"Jadi tolong, ini kan sudah berkali-kali menjadi kesepakatan kita dalam rapat, dalam program maupun apa pun yang turun di lapangan."
"Kita kan paling enggak menjalankan fungsi kita sebagai monitoring di sana. Jadi jangan sampai kita enggak engerti sama sekali," beber Wulan.
Baca juga: Satgas: Butuh Waktu 2-3 Minggu Turunkan Angka Kematian Pasien Covid-19 Setelah Kasus Landai