Vaksinasi Covid19

Wamenkes: Semakin Lama Pandemi, Semakin Banyak Mutasi Covid-19

Berkaca pada lonjakan kasus yang terjadi pada Juli lalu, satu penyebabnya ditengarai oleh kehadiran varian Delta.

Editor: Yaspen Martinus
Twitter@setkabgoid
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, dari data yang ada, angka kematian di rumah sakit, 94 persennya adalah mereka yang belum tervaksinasi. 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, semakin panjang pandemi Covid-19, maka semakin banyak pula mutasi Virus Corona.

"Satu problem dalam evaluasi pandemi adalah terjadinya mutasi dari virus."

"Semakin panjang pandemi berjalan, semakin banyak mutasi yang akan terjadi," ujar Dante dalam sambutan pembukaan sentra vaksinasi FKG UI yang disiarkan virtual, Senin (6/9/2021).

Baca juga: Yahya Waloni Dikembalikan ke Bareskrim Usai Dirawat karena Pembengkakan Jantung

Untuk itu, vaksinasi menjadi framework penting untuk menurunkan laju penularan Covid-19.

Berkaca pada lonjakan kasus yang terjadi pada Juli lalu, satu penyebabnya ditengarai oleh kehadiran varian Delta.

"Kalau kita diamkan (pandemi ini) secara biologis natural, maka bisa mengadakan mutasi lebih lanjut."

Baca juga: Penyidik KPK Tak Lulus TWK: Harun Masiku Ada di Indonesia pada Agustus 2021

"Karena itu harus kita selesaikan program yang kita lakukan, adalah melakukan penurunan angka penularan di antara individu."

"Salah satunya adalah dengan menggunakan kegiatan vaksinasi," ucapnya.

Ia mengatakan, dari data yang ada, angka kematian di rumah sakit, 94 persennya adalah mereka yang belum tervaksinasi.

Baca juga: Wamenkes Bilang Herd Immunity Tak Terbentuk Meski 70-80 Persen Penduduk Sudah Divaksin Covid-19

"Jadi akhirnya kegiatan vaksinasi ini menjadi salah satu gerakan yang penting untuk menjamin bahwa angka kematian akan menurun pada mereka terkena Covid-19," tuturnya.

Terhitung 5 September kemarin, total lebih dari 100 juta orang telah mengikuti vaksinasi.

Rinciannya, 66,7 juta orang atau sekitar 32 persen telah menerima dosis vaksin pertama.

Baca juga: Jangan Dipakai Seumur Hidup! Usia Masker Kain Paling Lama Cuma 6 Bulan

Dan, 38,2 juta orang atau sekitar 18 persen menerima dosis vaksin lengkap (dosis satu dan dua).

Serta, 713 ribu orang atau 48,5 persen tenaga kesehatan telah menerima vaksin booster.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 66.782.673 (31,86%) penduduk hingga Minggu (5/9/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 38.223.153 (18,26%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.

Baca juga: 207 Ribu Vaksin Covid-19 AstraZeneca Bantuan Belanda Tiba, Indonesia Sudah Terima 220,4 Juta Dosis

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Jokowi Bocor di Medsos, Menkominfo: Tanya Kementerian Kesehatan

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 5 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 852.692 (21.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 694.714 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 473.276 (11.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 387.060 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 152.721 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 151.664 (3.6%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 129.765 (3.2%)

RIAU

Jumlah Kasus: 124.909 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 108.555 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 105.831 (2.5%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 99.215 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 87.493 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 67.191 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 60.371 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 58.402 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 52.603 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 48.327 (1.1%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 47.368 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 43.857 (1.1%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 43.707 (1.0%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 37.161 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 34.401 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 32.883 (0.8%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 32.880 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 32.706 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 28.681 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 26.327 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 22.682 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 22.553 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.769 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.347 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.832 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 11.738 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.339 (0.3%). (Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved