Pilpres 2024
Soal Capres 2024, Sekjen PDIP: Megawati akan Berkontemplasi Mohon Petunjuk Tuhan
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya kini fokus pada kaderisasi dan bekerja untuk rakyat.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya kini fokus pada kaderisasi dan bekerja untuk rakyat.
Meski demikian, kata Hasto, akan tiba waktunya bagi PDIP menentukan siapa calon presiden atau calon wakil presiden yang diusung.
Seluruh kader PDIP akan menyerahkan hal ini kepada sang ketua umum, Megawati Sukarnoputri.
Baca juga: Siapa Penganiaya Muhammad Kece? Penyidik Bakal Gelar Perkara dan Tentukan Tersangkanya
Hasto meyakini Presiden Kelima RI itu akan memilih pemimpin nasional dengan melakukan kontemplasi, mendengarkan suara rakyat, dan mempertimbangkan banyak aspek strategis.
"Untuk menjadi presiden, wakil presiden, atau menteri sekalipun, keyakinan spritual PDI Perjuangan selalu ada campur tangan Yang di Atas."
"Selalu ada suara arus bawah, suara rakyat yang kemudian terakumulasi membentuk keyakinan," jelas Hasto.
Baca juga: Muncul Opsi Jalan Tengah Pemilihan Panglima TNI, Setara Institute: Bisa Jadi Persoalan Baru
Hasto juga menyadari sejumlah lembaga survei sudah merilis hasil riset mengenai elektabilitas beberapa kader PDIP.
Namun, Hasto memastikan partainya tidak akan menjadikan elektabilitas seseorang sebagai alat ukur.
Hasto mengingat pesan Megawati, menjadi presiden itu mudah, tetapi menjadi pemimpin sangat sulit.
Baca juga: Muhammad Kece Dianiaya Tahanan Lain di Rutan Bareskrim, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Sebab, di tangannya bergantung hajat hidup 270 juta lebih rakyat Indonesia.
"Untuk menjadi presiden, banyak faktornya."
"Dan bagi Bu Mega hal tersebut juga dilakukan dengan kontemplasi, memohon petunjuk Tuhan Yang Mahakuasa, Allah SWT."
"Karena itulah tradisi itu dijalani Bu Mega. Dalam kongres juga disebutkan itu hak prerogatif Bu Mega, sehingga pada waktunya pasti diumumkan calonnya," papar Hasto.
Tak Bahas Capres dengan Gerindra, Sekjen PDIP: Karena untuk Jadi Pemimpin Ada Campur Tangan Tuhan
PDIP dan Partai Gerindra tak membicarakan Pilpres 2024, saat melakukan silaturahmi politik di kantor pusat DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto lantas mejelaskan surat instruksi partai kepada kader, agar tak berbicara mengenai capres-cawapres untuk Pilpres 2024.
PDIP menilai, soal pemimpin nasional itu bukan hanya melibatkan keputusan partai.
Tapi, juga harus muncul dari kehendak rakyat serta ada unsur campur tangan Tuhan.
Hasto mengatakan, di surat itu, kader memang diinstruksikan tak bicara soal capres-cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024.
"Karena untuk menjadi pemimpin di republik ini betul-betul muncul sebagai kehendak rakyat."
"Ada campur tangan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, dan mekanisme partai," kata Hasto menjawab pertanyaan wartawan, usai pertemuan dengan DPP Gerindra, Selasa (24/8/2021).
Dalam surat DPP bernomor 3134/IN/DPP/VIII/2021 yang ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto pada 11 Agustus 2021, semua kader partai dilarang berbicara dan menanggapi isu capres-cawapres 2024.
Kata Hasto, kongres partai sudah mengamanatkan agar keputusan menyangkut pemilu dan pemilihan presiden-wakil presiden, diambil oleh Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.
PDIP juga menyadari prioritas saat ini adalah penanganan pandemi Covid-19.
"Kongres sudah mengamanatkan kepada Ibu Ketua Umum untuk memutuskan siapa capres dan wapres yang akan datang, dan kehendak rakyat itu sebagai panduan yang terbaik."
"Tetapi skala prioritas saat ini itu adalah terkait dengan pandemi dan bagaimana partai berkonsolidasi," tutur Hasto.
Dalam konteks konsolidasi itu juga, maka dialog dengan Gerindra yang dilaksanakan itu menjadi penting.
Bagi PDIP, pertemuan ini adalah juga bagian dari konsolidasi nasional.
"Karena terkait dengan calon pemimpin itu tugasnya partai untuk menyiapkan calon pemimpin di dalam proses kaderisasi yang sistemik," jelas Hasto.
Itulah mengapa PDIP dan Gerindra sepakat untuk tidak membicarakan soal Pemilu 2024 dalam pertemuan hari ini.
Sebab, kata Hasto, ada masanya untuk membicarakan hal itu, dan yang penting saat ini adalah soal penanganan pandemi.
Hal itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, ketika menjawab pertanyaan wartawan, usai pertemuan kedua partai yang dilaksanakan tertutup.
"Untuk pemilu 2024, kalau dari aspek ideologi kita sama-sama punya komitmen terhadap Pancasila."
"Nanti setelah pandemi ini bisa kita lewati bersama-sama, ada momentumnya, ada waktunya untuk membahas hal-hal tersebut."
"Karena skala prioritas adalah kepentingan rakyat, keselamatan bangsa dan negara," ucap Hasto.