Aksi Terorisme

PROFIL dan Jejak Kejahatan Ali Kalora, Gembong Teroris MIT Poso yang Ditembak Mati, Bunuh 17 Warga

Didik mengharapkan warga tidak memberikan bantuan logistik kepada teroris MIT Poso yang tersisa.

Editor: Yaspen Martinus
Kolase Kompas TV dan Wikipedia
Ali Ahmad alias Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, ditembak mati di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9/2021). 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Ali Ahmad alias Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, ditembak mati di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9/2021).

Satgas Madago Raya lantas membeberkan profil dan rekam jejak kejahatannya.

Kasatgas Humas Satgas Madago Raya Kombes Didik Supranoto menjelaskan, data kejahatan atau kekejaman yang tak berperikemanusiaan yang dilakukan Ali Kalora, perlu diungkap agar masyarakat memahami perbuatan yang telah ia lakukan.

Baca juga: 50 Persen Orang Ogah Dites Covid-19 Meski Berkategori Kontak Erat, Alasannya Takut Ketahuan Sakit

"Berdasarkan fakta-fakta itu diimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan rasa simpati sekecil apapun kelompok ini (kelompok teroris Poso)."

"Karena mereka bukan pahlawan, tetapi sebagai kelompok teroris yang selalu menyebar ketakutan," kata Didik lewat keterangan tertulis, Rabu (22/9/2021).

Didik mengharapkan warga tidak memberikan bantuan logistik kepada teroris MIT Poso yang tersisa.

Baca juga: PDIP Bakal Sanksi Kadernya yang Ikut-ikutan Deklarasi Capres 2024

Masyarakat diminta memberikan informasi terkait 4 teroris MIT Poso yang tersisa.

"Informasi dan laporkan kepada Polri atau TNI apabila ada orang yang mencurigakan, yang mempunyai ciri-ciri fisik seperti gambar DPO yang telah disebar oleh Satgas Madago Raya," tuturnya.

Ia memastikan pihaknya akan terus mencari anggota MIT Poso yang masih menjadi buron.

Baca juga: Irjen Napoleon Bonaparte Diduga Cuci Uang Suap dari Djoko Tjandra, Bareskrim Sudah Gelar Perkara

"DPO saat ini tersisa 4 orang, dan tim Satgas Madago terus mengintensifkan pencarian."

"Mohon doa dan dukungan masyarakat Sulteng agar tugas dapat segera diselesaikan," pintanya.

Berikut ini profil Ali Ahmad alias Ali Kalora:

Baca juga: DAFTAR Lengkap Hari Libur Nasional Tahun 2022, Cuti Bersama Menyusul Lihat Perkembangan Pandemi

Berdasarkan data Satgas Madago Raya, Ali Kalora memiliki nama asli Ali Ahmad.

Nama Kalora disematkan pada dirinya karena merujuk pada desa kelahirannya.

Ali Kalora lahir pada 30 Mei 1981 di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Disuruh Ganti Gembok Kamar M Kece oleh Irjen Napoleon, Petugas Rutan Berpangkat Bintara Menurut

Ali Kalora menjadi pemimpin kelompok teroris MIT Poso pada 2016 silam.

Dia menjadi pemimpin kelompok teroris MIT Poso pasca-tewasnya pimpinan sebelumnya, Santoso.

Sebelumnya, Ali Kalora memimpin kelompok teroris MIT bersama Basri.

Baca juga: Boyamin Saiman Minta KPK Periksa Tiga Orang Ini untuk Ungkap Sosok King Maker di Kasus Djoko Tjandra

Namun, setelah Basri ditangkap pasukan Satgas Operasi Tinombala, Ali Kalora kemudian menjadi pemimpin tunggal dan menjadi target utama Operasi Tinombala.

Ali Kalora disebut-sebut sebagai teroris yang ahli merakit bom lontong dan memiliki kemampuan bertahan hidup dalam pelarian.

Ali Kalora kerap menyamar sebagai warga biasa dan menjadi petani, untuk menghindar dari kejaran pasukan pemburu teroris.

Pasukan Satgas Operasi Tinombala hingga berganti nama menjadi Satgas Operasi Madago Raya, meminta agar Ali Kalora menyerahkan diri, namun ia tidak mengindahkannya.

10 Aksi Teror yang Dilakukan Ali Kalora di Poso:

Berdasarkan catatan Satgas Madago Raya, setidaknya ada 10 kasus pembunuhan dan pembakaran yang melibatkan Ali Kalora Cs. Aksi itu dilakukan pada periode 2017-2021.

1. Kasus pembunuhan di Desa Parigi Mpu, Parigi Moutong, Poso, Sulawesi Tengah pada 3 Agustus 2017 dengan korban Simon Suju.

2. Kasus pembunuhan di Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong pada 30 Desember 2018. Korban adalah Ronal Batau alias Anang.

Baca juga: Serahkan Rekomendasi TWK Pegawai KPK ke Presiden, Ombudsman: Ini Perintah Undang-undang

3. Pembunuhan di Pegunungan Penghulu Kanan Desa Berdikari, Palolo, Sigi tanggal 23 Mei 2019. Korban adalah Njue.

4. Pembunuhan di Pegunungan batu tiga desa Tindaki, Parigi Selatan, Parigi Moutong tanggal 25 Juli 2019. Korbannya adalah Tamar dan Patte.

5. Pembunuhan di perkebunan Dusun Sipatuo Desa Kilo, Poso Pesisir Utara, Poso tanggal 7 April 2020. Rattapo alias Daeng Tapo jadi korban.

Baca juga: Temuan Malaadministrasi TWK Pegawai KPK, Ombudsman: Baru Kali Ini Pihak Terlapor Sampaikan Keberatan

6. Pembunuhan di pegunungan Km 9 desa Kawende, Poso Pesisir Utara, Poso tanggal 19 April 2020. Korbannya adalah Ambo Ajeng alias Papa Angga.

7. Pembunuhan di perkebunan Tahiti Desa Sangginora, Poso Pesisir Selatan, Poso tanggal 9 Agustus 2020. Korban adalah Agus Balumba alias Papa Sela.

8. Penemuan mayat di Jalan trans Poso Napu desa Maholo, Lore Timur, Poso tanggal 14 Agustus 2020. Korbannya adalah Eliyas Lapulalang.

Baca juga: Boyamin Saiman: Urusan Telur Ayam Saja Dianggap Penting oleh Presiden, Masa TWK Pegawai KPK Tidak?

9. Pembunuhan dan pembakaran di Dusun V Trans Lenovu Desa Lembantongoa, Palolo, Sigi pada 27 November 2020. 4 korbannya adalah Nakka, Ferdy alias Pedi, Pinu, dan Yasa.

10. Pembunuhan di pegunungan Patiroa Desa Kalimago, Lore timur, Poso tanggal 11 Mei 2021. Korban 4 orang atas nama Lukas Lese Puyu, Paulus Papa, Simson Susa, dan Marten Solong. (Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved