Aksi Terorisme

Abu Bakar Baasyir Jadi Sosok Penting Terbentuknya MIT Poso

MIT Poso merupakan jaringan kelompok teroris yang beroperasi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi di Sulawesi Tengah.

Editor: Yaspen Martinus
Kolase Kompas TV dan Wikipedia
Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati Ali Ahmad alias Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, dalam baku tembak pada pekan lalu. 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati Ali Ahmad alias Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, dalam baku tembak pada pekan lalu.

Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar membeberkan sejarah terbentuknya MIT Poso, yang tidak terlepas dari sejumlah kelompok teroris hingga konflik horizontal di sana.

"Terbentuknya Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tidak bisa dilepaskan dari Jamaah Islamiyah (JI), Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), konflik Poso."

Baca juga: Bawa-bawa Ahok, Kuasa Hukum Napoleon Bilang Penghina Agama Pasti Babak Belur Kalau Masuk Penjara

"Dan tentunya tidak bisa terlepas dari sosok paling penting dari gerakan organisasi teror di Indonesia, Abu Bakar Ba’asyir," kata Aswin lewat keterangan tertulis, Sabtu (25/9/2021).

Aswin menjelaskan, MIT Poso merupakan jaringan kelompok teroris yang beroperasi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi di Sulawesi Tengah.

Menurutnya, kelahiran MIT didasari oleh JAT yang merupakan jaringan organisasi teror yang didirikan oleh Abu Bakar Ba’asyir (ABB) pada 2008.

Baca juga: Ali Kalora Ditembak Mati Densus 88 Saat Hendak Ambil Logistik dari Warga

ABB adalah pendiri Jamaah Islamiyah (JI) bersama Abdullah sungkar di Malaysia pada 1993.

"Abu Bakar Ba’asyir mendirikan JAT bersama Abu Tholut."

"Salah satu anggota JAT adalah Santoso alias Abu Wardah."

Baca juga: Negatif Covid-19 Saat Dijemput KPK di Rumahnya, Azis Syamsuddin Langsung Ditahan

"Yang kemudian diangkat menjadi pemimpin Komando JAT di Poso, atau yang lebih dikenal dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT)," jelasnya.

Ia menerangkan, salah satu anggota JAT yang lain bernama Bahrumsyah ditunjuk menjadi pemimpin Komando Mujahidin Indonesia Barat (MIB).

Berdasarkan hasil pendalaman saat itu pada 2009, Dulmatin menetapkan Aceh sebagai episentrum aliansi kelompok jihad Lintas Tanzim Aceh, dan menjadikan Aceh sebagai Qoidah Aminah atau daerah basis pelatihan militer.

Baca juga: Dari Komitmen Rp 4 M, Azis Syamsuddin Baru Setor Rp 3,1 Miliar kepada AKP Robin dan Maskur Husain

"Kepolisian berhasil mengendus kegiatan latihan militer mereka di daerah Jantho Aceh, dan memburu semua peserta pelatihan itu termasuk Abu Bakar Ba’asyir."

"Dulmatin tewas dalam kontak tembak dengan Densus 88 di daerah Ciputat setahun berikutnya."

"Salah satu peserta, Santoso alias Abu Wardah, lari ke Poso dan ditahbiskan sebagai Amir Asykari sayap militer JAT cabang Poso," beber Aswin.

Baca juga: Siang Ini Partai Gokar Bakal Bersikap Soal Azis Syamsuddin yang Ditahan KPK

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved