Ujaran Kebencian

Irjen Napoleon Bonaparte Diisolasi karena Pengaruhi Saksi Lain dan Tak Akui Aniaya Muhammad Kece

Awalnya, Irjen Napoleon Bonaparte mengakui perbuatannya telah menganiaya Muhammad Kece kepada penyidik.

Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNNEWS/IGMAN IBRAHIM
Bekas Kadivhubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte mencoba mempengaruhi saksi lain, dan tidak mengakui perbuatannya menganiaya Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri. 

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Bekas Kadivhubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte mencoba mempengaruhi saksi lain, dan tidak mengakui perbuatannya menganiaya Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.

Awalnya, Irjen Napoleon Bonaparte mengakui perbuatannya telah menganiaya Muhammad Kece kepada penyidik.

Dia juga menyertakan sebuah surat yang menyatakan kasus tersebut telah diselesaikan secara damai.

Baca juga: 56 Pegawai KPK yang Mau Direkrut Jadi ASN Polri Tak Bakal Jadi Penyidik

Namun setelah penyidik Polri tetap melakukan penyidikan kasus penganiayaan tersebut, jenderal bintang dua itu tiba-tiba menarik pernyataannya pernah menganiaya M Kece.

"Nah, di dalam proses penyidikan inilah ternyata Saudara NB menarik semua keterangannya," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/9/2021).

Setelah penyidikan dimulai, kata Andi, Irjen Napoleon diduga berupaya mempengaruhi saksi lain untuk tidak mengakui adanya tindakan penganiayaan M Kece.

Baca juga: Kapolri Ingin Jadikan 56 Pegawai KPK ASN Polri, Boyamin Saiman: Saran Saya Ya Diterima Saja

Andi menjelaskan, hal inilah yang menjadi salah satu dasar penyidik mengisolasi Irjen Napoleon.

Dia dipisahkan dari tahanan lain untuk kepentingan penyidikan.

"Oleh karena itu kalau rekan-rekan cermati, setelah pemeriksaan itu Bareskrim sampai sekarang isolasi terhadap yang bersangkutan."

"Tujuannya apa? Penyidik melihat NB ini mempengaruhi saksi-saksi lain. Oleh karena itu kita lakukan isolasi," terangnya.

Dua Kali Menganiaya dalam Sehari

Irjen Napoleon Bonaparte ternyata dua kali menganiaya Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan, penganiayaan pertama dilakukan Irjen Napoleon bersama tersangka lain.

Sedangkan yang kedua, jenderal bintang dua Polri itu melakukannya seorang diri.

Baca juga: Bareskrim Tetapkan 5 Tersangka Penganiaya Muhammad Kece, Ada Irjen Napoleon Bonaparte dan Ketua RT

Ia menjelaskan, penganiayaan itu dilakukan di dua lokasi yang berbeda.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved