Vaksinasi Covid19
Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Zifivax, Baru Bisa Disuntikkan untuk Usia 18 Tahun ke Atas
Uji klinik dilakukan pada 28.500 subyek di berbagai negara, dan 4.000 di antaranya ada di Indonesia.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Zifivax menjadi vaksin Covid-19 kesepuluh yang mendapatkan izin penggunaan darurat alias emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Badan POM kembali menginformasikan telah diberikan persetujuan izin penggunaan darurat terhadap satu vaksin Covid-19 yang baru, dengan nama dagang Zifivax," ujar Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/10/2021).
Vaksin ini dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical yang bekerja sama dengan perusahaan Indonesia, PT Jebio.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Zifivax Buatan Cina Kantongi Izin BPOM, Efikasi 81,71 Persen, Harus Tiga Kali Suntik
Uji klinik dilakukan pada 28.500 subyek di berbagai negara, dan 4.000 di antaranya ada di Indonesia.
Vaksin ini dikembangkan dengan menggunakan platform rekombinan protein sub unit.
Lantas, bagaimana dengan efek sampingnya?
Baca juga: Vaksin Zifivax 77,47 Persen Sanggup Lawan Covid-19 Varian Delta
Perempuan berhijab ini menuturkan, dari aspek keamanan berdasarkan hasil uji klinis 1, 2 dan 3, secara umum dapat ditoleransi.
"Paling sering terjadi adalah nyeri pada tempat suntikan, dan efeknya sistemik yang paling sering adalah sakit kepala, kelelahan, demam, yang biasa terjadi dengan tingkat keparahan dari grade 1 dan 2," jelasnya.
Sejauh ini vaksin Zifivax baru bisa disuntikkan kepada kelompok usia 18 tahun ke atas.
Vaksin ini harus diberikan 3 kali suntikan secara intramuskular, dengan interval pemberian 1 bulan, sebanyak 0,5 ml setiap kali suntikan.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 98.146.308 (47,13%) penduduk hingga Jumat (8/10/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 56.106.006 (26,94%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: 9.855 Orang Berkategori Hitam pada PeduliLindungi Masih Nekat Beraktivitas di Fasilitas Publik
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: Indonesia Bebas Zona Merah Covid-19 Tiga Pekan Beruntun, Kuning Bertambah, Oranye Menyusut
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 5 Oktober 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 858.419 (20.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 703.317 (16.7%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 482.444 (11.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 396.030 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 157.103 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 155.097 (3.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 131.694 (3.1%)
RIAU
Jumlah Kasus: 127.916 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 112.967 (2.7%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 108.814 (2.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 105.024 (2.5%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 89.434 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 69.525 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 62.940 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 59.669 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 53.688 (1.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 51.412 (1.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 49.212 (1.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 46.531 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 45.255 (1.1%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 40.203 (1.0%)
ACEH
Jumlah Kasus: 37.915 (0.9%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 35.194 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 34.262 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 33.864 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 29.633 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 27.498 (0.7%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 23.043 (0.5%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 22.948 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 20.048 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.536 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 12.200 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.996 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 11.743 (0.3%). (Rina Ayu)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Ilustrasi-Vaksin-Covid-19.jpg)