Aksi Terorisme
Minta Teroris MIT Poso Menyerah, Narapidana Terorisme: Turunlah, Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi
Bagong meminta mereka berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Berkat kegigihannya tersebut, Santoso diangkat menjadi pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada tahun 2012," ungkap Aswin.
Selama masa kepemimpinan Santoso, kata Aswin, berbagai aksi teror dilakukan oleh MIT.
Tidak lama Santoso dilantik, MIT membunuh seorang warga sipil bernama Hasman Mao di Desa Masani, Poso Pesisir.
Baca juga: Tak Semua Warga Punya Smartphone, Pemerintah Diminta Siapkan Aplikasi PeduliLindungi di Tempat Umum
12 hari kemudian, MIT juga membunuh dua orang anggota kepolisian, Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman.
Pada tahun yang sama, Santoso bersama MIT melakukan berbagai aksi penembakan terhadap warga di kelurahan Kawua, dan rumah dinas Kapolsek Poso Pesisir Utara.
"Pada tahun 2014, MIT melakukan pembunuhan terhadap petani di Poso bernama Muhammad Amir dan Fadli."
Baca juga: Butuh Sejumlah Regulasi, Pendaftaran Aplikasi PeduliLindungi ke PSE Kemenkominfo Sedang Berproses
"Empat hari pasca-Natal di tahun yang sama, MIT melakukan penculikan terhadap tiga warga Tamadue, Harun Tabimbi, Garataudu dan Victor Palaba."
"Satu di antaranya dibunuh secara brutal," terang Aswin.
Pada awal 2015, MIT membunuh tiga warga di desa Tangkura, Kabupaten Poso.
Baca juga: Divonis 4 Bulan 15 Hari Penjara Atas Kasus Senjata Api Ilegal, Kivlan Zen: Dendam Politik Wiranto
Setahun setelahnya atau 2016, Satgas Tinombala terlibat kontak tembak dengan kelompok teroris MIT yang berhasil menewaskan Santoso alias Abu Wardah.
"Pada tahun yang sama, Satgas juga berhasil menangkap tokoh MIT lainnya, Basri."
"Berkat terbunuhnya Santoso dan penangkapan Basri, muncul pemimpin baru dari MIT, yakni Ali Kalora," terangnya.
Baca juga: Azis Syamsuddin Mengundurkan Diri dari Posisi Wakil Ketua DPR, Golkar Siapkan Penggantinya
Di bawah kendali Ali Kalora, Aswin menyebut MIT Poso tidak menghentikan aksi terornya.
Pada awal Agustus 2017, MIT menembak mati petani di wilayah pegunungan Pora, desa Parigimpuu, Parigi Barat, Parigi Moutong.
Pada 2018, lanjutnya, pembunuhan terhadap warga sipil berlanjut yang terjadi seminggu setelah Natal.
Baca juga: Bareskrim: Calon Tersangka Penganiaya Muhammad Kece Ada 6 Orang