Kesehatan

Hati-hati Jalani Diet Tuna, Cara Ekstrem Menurunkan Berat Badan Cepat Ini Berakibat Fatal

Diet tuna adalah rencana makan rendah kalori, rendah karbohidrat, tinggi protein yang dibuat oleh binaragawan Dave Draper.

Penulis: Intan UngalingDian | Editor: Intan UngalingDian
Stylecraze
Ilustrasi seporsi ikan tuna. Diet tuna dianggap sebagai diet ekstrem yang dapat menurunkan berat badan secara cepat. Namun, diet tuna ini memiliki banyak kelemahan. 

Penelitian menunjukkan bahwa diet sangat rendah kalori seperti diet tuna tidak berkelanjutan dan gagal memperbaiki komposisi tubuh.

Baca juga: Contoh Menu Diet Flexitarian, Gabungan antara Fleksibel dan Vegetarian

Manfaat potensial

Dalam jumlah sedang, tuna menjadi sumber protein rendah kalori sehat.

Tuna kaya asam lemak omega-3, nutrisi penting yang membantu jantung, otak, dan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, ikan ini kaya akan selenium, mikronutrien esensial yang memberikan efek anti-inflamasi dan antioksidan, selain meningkatkan fungsi tiroid.

Meskipun demikian, tuna tidak menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Risiko diet tuna jauh lebih besar daripada manfaatnya.

Kelemahan diet tuna

Diet tuna memiliki beberapa kelemahan parah, termasuk jumlah kalori rendah.

Sifatnya sangat ketat dan risiko keracunan merkuri.

Gagal menyediakan kalori yang cukup

Diet tuna tidak menyediakan kalori cukup untuk kebanyakan orang dewasa.

Sekaleng tuna 85 gram dikemas dalam air mengandung 73 kalori, 16,5 gram protein, 0,6 gram lemak, dan 0 gram karbohidrat.

Seseorang dengan berat 68 kg membutuhkan 102 gram protein setiap hari untuk diet tuna sehingga membutuhkan 524 gram tuna per hari.

Artinya, jumlah tersebut masih jauh dibawah kebutuhan tubuh yang 2.000 kalori per hari.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved