Kriminal
Orangtua Santriwati Korban Rudapaksa Herry Wirawan Alami Syok dan Trauma Berat
Trauma berat dialami korban rudapaksa dari Herry Wirawan hingga dialami para orangtua santriwati.
TRIBUNTANGERANG.COM - Di Tasikmalaya, korban rudapaksa yang dilakukan Herry Wirawan belum mau berbicara dengan orang luar.
Orang tua korban rudapaksa itu juga trauma mengetahui nasib anak perempuan mereka.
"Tidak hanya korban yang trauma, tapi juga orang tua sebenarnya sangat syok," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Selasa (14/12/2021).
Menurutnya, orang tua korban trauma karena anak perempuan mereka harus menerima kenyataan hidup yang nestapa.
"Hingga saat ini mereka (orang tua korban) masih belum bisa menerima kenyataan pahit yang menimpa anak kesayangan mereka," ujar Ato Rinanto.
Baca juga: Saiful, Guru Ngaji Cabul di Kawasan Pinang Tangerang, Ditetapkan sebagai Tersangka
Hanya, ucapnya, orang tua lebih bisa mengontrol sikap dan perasaan.
"Berbeda dengan ananda yang menjadi korban, hingga saat ini masih belum mau berbicara dengan orang luar termasuk dari KPAID," ujar Ato Rinanto.
Padahal keberadaan KPAID untuk mendampingi supaya mengurangi beban psikologis yang harus ditanggung korban.
"Kami terus berupaya, di tengah kesibukan mengurusi kasus lainnya, berupaya agar secepatnya bisa berkomunikasi dengan korban," kata Ato.
Terlebih sejak kasus ini muncul bulan Mei, korban yang kemudian dipulangkan bersama para korban lain belum pernah mendapatkan upaya trauma healing.
"Ada kekhawatiran kondisi psikisnya bertambah buruk. Karenanya mudah-mudahan dalam waktu satu atau dua hari ke depan kami sudah bisa mendampingi," ujar Ato Rinanto.
Baca juga: Istri Sedang Pergi, Guru Ngaji Bertindak Asusila pada Dua Remaja Putri yang Jadi Muridnya
Jokowi Taruh Perhatian
Kasus rudapaksa 12 santriwati di Kota Bandung oleh Herry Wirawan mendapat perhatian serius dari Presiden Jokowi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/santriwati-korban-rudapaksa-Herry-Wirawan12.jpg)