IKN Nusantara

Gubernur Banten Wahidin Halim Absen di Ritual Kendi Nusantara, Apa yang Terjadi?

Gubernur Banten Wahidin Halim termasuk dalam enam gubernur yang absen pada ritual kendi nusantara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Senin (14/3/2022

Editor: Ign Prayoga
Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan prosesi penyatuan tanah dan air di titik nol Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin (14/3/2022). Tanah dan air yang digunakan dalam prosesi ini berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. 

Ia juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode 2004-2005 dan Wakil Bupati Bangka Tengah (2005-2010).

Di Pilkada Bangka Belitung 2017, kader Partai Gerindra itu berpasangan dengan Abdul Fatah.

Sebelum menjadi kader Gerindra, Erzaldi Rosman Djohan pernah bergabung dengan Partai Golkar.

5. Gubernur Banten, Wahidin Halim

Gubernur Banten, Wahidin Halim juga tidak menghadiri prosesi dan digantikan Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy.

Baca juga: Arief R Wismansyah Bahas PTM Terbatas Era Pandemi Covid-19 Bersama Ahli Epidemiologi

Andika Hazrumy menyerahkan tanah serta air kepada Presiden Jokowi.

Wahidin Halim merupakan Gubernur ke-4 Provinsi Banten dan menjabat selama periode 2017-2022.

Pria kelahiran Tangerang, pada 14 Agustus 1954 mengawali kariernya dari bawah.

Ia pernah menjadi kepala desa, lurah, camat, kepala dinas, serta Wali Kota Tangerang selama dua periode, yaitu 2003-2008 dan 2008-2013.

Wahidin Halim juga pernah menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Fraksi Demokrat.

Baca juga: Dua Mobil Pemadam Tabrakan Saat Berpacu Melawan Api di Rumah Dinas Wagub Jambi

Pada Pilkada 2012, Wahidin Halim pernah mencoba peruntungannya sebagai calon gubernur.

Sayangnya, ia gagal melawan Ratu Atut Chosiyah yang berpasangan dengan Rano Karno.

Lima tahun kemudian atau pada Pilkada 2017, ia mencoba kembali peruntungan sebagai calon gubernur dan sukses melenggang menjadi orang nomor satu di Banten.

Berpasangan dengan Andika Hazrumy, mereka mengalahkan kandidat lain yakni Rano Karno dan Embay Mulya Syarif.

Baca juga: Anwar Abbas Kecewa, Label Halal Baru Tanpa Tulisan Majelis Ulama Indonesia

6. Gubernur Papua, Lukas Enembe

Gubernur Papua, Lukas Enembe tidak hadir dalam prosesi penyatuan tanah dan air di IKN.

Ia diwakili oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Papua, Y Derek Hagemu.

Lukas Enembe adalah Gubernur Papua dua periode yakni tahun 2013-208 dan periode 2018-2023.

Sebelum menjadi gubernur, Lukas Enembe pernah menjadi Bupati Puncak Jaya.

Pria kelahiran Tolikara, Papua pada 27 Juli 1967 itu dikenal sebagai kader Partai Demokrat.

Baca juga: Polisi Imbau Penerima Dana Indra Kenz dan Doni Salmanan Melapor, Bisa Terkena Sanksi Pencucian Uang

Namun pada Pilpres 2019, Lukas Enembe justru mendukung Jokowi walaupun partainya saat itu mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Bahkan ia menjanjikan 3 juta suara untuk Jokowi-Ma'ruf dan terbukti, pasangan nomor urut 1 itu mendapat suara 3.021.713, Prabowo hanya 311.352.

Alasan Lukas Enembe mendukung Jokowi karena hanya mantan Gubernur DKI Jakarta yang memahami masalah Papua.

Lukas Enembe sempat menjadi sorotan karena pergi ke Papua Nugini melalui jalur tak resmi untuk berobat sehingga dideportasi oleh pemerintah setempat.

Keenam gubernur tersebut tidak hadir di IKN karena alasan kesehatan. "Semua izin karena kondisi kesehatan kurang fit, karena kondisi kesehatannya," ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono dikutip dari Kompas.com. (*)


Sumber: Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved