Seleb

Alasan Nindy Ayunda Mangkir dari Panggilan Polisi Kasus Dugaan Penyekapan terhadap Mantan Sopir

Nindy Ayunda sudah 3 kali mangkir panggilan Polres Metro Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan kasus dugaan penyekapan mantan sopir.

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Intan UngalingDian
istimewa
Nindy Ayunda sudah tiga kali mangkir panggilan polisi untuk menjalani pemeriksaan kasus dugaan penyekapan mantan sopir. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Nindy Ayunda sudah tiga kali mangkir panggilan Polres Metro Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan kasus dugaan penyekapan mantan sopir.

Penjemputan Nindy Ayunda pun akan dilakukan Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan setelah diterbitkan surat penjemputan, Senin (18/7/2022).

Kuasa hukum Nindy Ayunda, Yafet Rissy mengatakan, alasan kliennya absen pemeriksaan saat pemanggilan pertama karena bertepatan dengan Idul Adha.

"Sehingga ada acara lain," ujar Yafet Rissy saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2022).

Yafet Rissy menjelaskan, kliennya kembali tak menghadiri panggilan untuk pemeriksaan karena ada pihak lainnya yang membuntuti kliennya. 

"Bahkan menongkrongi kediaman Mbak Nindy selama empat hari berturut-turut sehingga menimbulkan ketakutan, ketidaknyamanan bagi Mbak Nindy," kata Yafet.

"Demi pertimbangan keamanan diputuskan untuk tidak dulu memenuhi panggilan tersebut," ujarnya lagi.

Baca juga: Nikita Mirzani Minta Polisi Jemput Paksa Nindy Ayunda karena Mangkir Pemeriksaan

Baca juga: Nindy Ayunda Dikabarkan Mendatangi Rumah Mantan Sopir Minta Cabut Laporan Polisi

Pengacara Yafet Rissi mengatakan, kliennya, Nindy Ayunda, punya alasan sendiri tidak memenuhi panggilan polisi untuk menjalani pemeriksaan kasus dugaan penyekapan mantan sopir.
Pengacara Yafet Rissy mengatakan, kliennya, Nindy Ayunda, punya alasan sendiri tidak memenuhi panggilan polisi untuk menjalani pemeriksaan kasus dugaan penyekapan mantan sopir. (Tribun Tangerang/Ikhwana Mutuah Mico)

Dugaan teror yang diterima Nindy Ayunda membuat kekasih Dito Mahendra merasa takut untuk melakukan aktivitas di luar rumah.

Menurutnya, kliennya akan bersikap kooperatif dalam menjalankan proses hukum.

"Perlu kami tegaskan bahwa kami terus berkoordinasi dengan pihak penyidik Polres Jakarta Selatan sehingga proses pemeriksaan dapat berjalan dengan baik."

"Secara prinsip kita kooperatif untuk pemeriksaan tersebut," kata Yafet Rissy.

Nindy Ayunda terseret proses hukum karena laporan polisi dari Rini Diana yang menduga suaminya, Sulaeman, telah disekap Nindy Ayunda.

Rini Diana melaporkan Nindy Ayunda ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 15 Februari 2021.

Laporan kasus ini teregistrasi dengan nomor LP/904/II/YAN2.5/2021/SPKT PMJ dengan sangkaan Pasal 333 KUHP tentang Kejahatan terhadap kemerdekaan orang.

Baca juga: Nindy Ayunda Tak Akan Memaafkan Asisten Rumah Tangga yang Menganiaya Buah Hatinya

Baca juga: Pelapor Nindy Ayunda Terkait Kasus Dugaan Penyekapan Mulai Menjalani Pemeriksaan

Bantah teror

Terkait kasus penyekapan mantan sopir, Nindy Ayunda dituding mengirim sejumlah orang untuk melakukan teror ke rumah Sulaiman, beberapa waktu lalu.

Nindy Ayunda juga tidak mengalami pencekalan atas kasusnya ini.

"Tidak ada pencekalan," ujarnya.

Yafet juga membantah rencana polisi yang akan menjemput paksa kliennya.

"Enggak, tidak ada (penjemputan paksa). Orang saksi masa jadi DPO (Daftar Pencarian Orang-Red) itu bagaimana ceritanya?" ujar Yafet Rissy.

"Kalau dicari itu biasa aja tapi tidak masuk dalam DPO. tidak ada juga DPO," katanya lagi.

Kuasa hukum Nindy Ayunda menambahkan, selama ini kliennya tak bersembunyi selama panggilan polisi.

"Tidak ada yang ngumpet, kita sudah menyampaikan secara komunikatif kepada pihak penyidik Polres Jakarta Selatan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, AKP Nurma Dewi-Kasi Humas Polres Jakarta Selatan mengatakan, polisi masih terus mencari keberadaan Nindy Ayunda.

"Kami masih berusaha. Kami sudah koordinasi ke yang terdekat, sudah mencari ke beberapa tempat yang sempat terlihat di media sosial," kata Nurma Dewi.

"Tapi untuk sementara kami memang belum mendapatkan saudari N," kata Nurma Dewi belum lama ini.

Dia berharap, Nindy Ayunda datang sendiri ke polisi tanpa dijemput paksa.

"Karena memang surat perintah sudah diterbitkan, tapi kalau saudari N melihat (informasi yang beredar) sekarang bisa untuk datang sendiri ke Polres Metro Jakarta Selatan."

"Tapi kalau saudari N sekarang melihat sendiri, mudah-mudahan saudari bisa datang sendiri ke Polres Metro Jakarta Selatan," kata Nurma Dewi.

 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved