Jilbab di sekolah
Bukan Hanya di Bantul, DPRD Temukan Pemaksaan Jilbab di Sekolah Negeri Jakarta
Temuan dugaan pemaksaan pemakaian jilbab terhadap siswi dilaporkan Anggota DPRD Ima Mahdiah.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Ternyata peristiwa pemaksaan jilbab terhadap siswi bukan hanya terjadi di Bantul, Yogyakarta.
Diduga, peristiwa persis juga terjadi di Ibu Kota Jakarta.
Temuan dugaan pemaksaan pemakaian jilbab terhadap siswi dilaporkan Anggota DPRD Ima Mahdiah.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta itu menemukan dua sekolah yang diduga melakukan pemaksaan pemakaian jilbab pada seragam sekolah.
Temuan itu dilaporkan Ima Mahdiah di akun instagramnya @ima.mahdiah pada Kamis (28/7/2022).
Ima mengatakan bahwa ia bertemu siswi SD yang dipaksa membeli seragam baru oleh sekolah lantaran diwajibkan memakai jilbab.
Kebetulan kata Ima Mahdiah, siswi SD tersebut bukan dari kalangan mampu.
Baca juga: Program Santri Saba Sekolah di Tangerang Diharapkan Memperkuat Moral dan Intelektual Milenial
“Bertemu anak SD yang tidak mampu beli seragam sekolah, saya tanya kenapa SD negeri pakaiannya panjang-panjang, saya pikir hanya hari jumat saja. Ternyata ibunya bilang diwajibkan pakai baju panjang di sekolah,” kata Ima.
Selain siswi SD, Ima Mahdiah juga menemukan siswi SMP negeri di Jakarta yang diwajibkan memakai jilbab oleh sekolah.
Padahal, siswi tersebut mengaku belum siap untuk memakai jilbab.
Namun, sekolah berdalih, hanya siswi non muslim yang diperkenankan tidak memakai jilbab.
Baca juga: Penjual Perlengkapan Sekolah di Pasar Ciputat Laris Manis, Harga Buku Tulis Naik Rp 10 Ribu Per Dus
Ima Mahdiah pun kecewa, lantaran pemaksaan itu dilakukan sekolah negeri.
“Juga saya temui anak SMP negeri belum siap pakai jilbab tapi dipaksa gurunya secara lisan dibilang yang tidak pakai jilbab hanya non islam. Padahal ini sekolah negeri,” jelas Ima.
Akibatnya, ada beberapa siswi yang tidak berjilbab membeli seragam baru lantaran disuruh ganti oleh sekolah. Akibatnya, orangtua harus mengeluarkan biaya lagi.Ima Mahdiah menegaskan bahwa tidak boleh ada sekolah negeri di Jakarta yang memaksakan siswinya memakai jilbab.
Terkecuali pemakaian jilbab datang dari kemauan siswi itu sendiri.