Kebakaran
Jumlah Kamar Kost di Tambora yang Terbakar 18 Unit, Korban Terjebak dalam Kamar dan Toilet
Kebakaran di kost di Tambora terdiri dari 18 unit, terbuat dari bahan yang mudah terbakar serta bertralis sehingga menyulitkan korban untuk selamat
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Fatoni merasa beruntung ketika bisa selamat dari peristiwa kebakaran di kamar kostnya Jalan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (17/8/2022).
Ia tinggal di lantai empat dekat tangga, ukuran kamarnya sekira 2,4 meter x 3 meter.
Lelaki 30 tahun itu menjelaskan, lantai satu dijadikan tempat tinggal pemilik dan halaman rumah disewakan untuk warung makan.
Dari lantai dua sampai empat, dijadikan kamar kost dengan sekat kayu dan mudah terbakar ketika si jago merah mengamuk.
Masing-masing lantai memiliki enam kamar yang disewakan dan kalau dijumlah secara keselurahan dari lantai 2 sampai empat totalnya 18 kamar.
"Yang kebakar dari lantai dua, jadi pada kejebak semua lantai dua sampai empat," jelasnya.
Menurutnya, beberapa korban yang dia kenal sempat ada yang terkurung dalam kamar tidur dan toilet.
Mereka semua terjebak dan tak bisa selamatkan diri ketika api mulai membesar melahap seluruh bangunan.
"Katanya ada lompat juga, tapi saya enggak tahu, saya bersyukur masih bisa selamat," tuturnya.
Baca juga: Korban Selamat Kebakaran Tambora Beberkan Kondisi TKP, Ternyata Gunakan Material Mudah Terbakar
Sebelumnya, Fatoni (30) nyaris terjebak di lantai empat kamar kost saat insiden kebakaran di Jalan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (17/8/2022).
Fatoni tak mendengar teman kamarnya bernama Dimyati berteriak memanggil namanya ketika kebakaran terjadi.
Sebab, ketika itu ia sedang tidur dan terbangun akibat menghirup asap bangunan terbakar yang masuk ke kamarnya.
Ketika membuka pintu, api sudah berada di depan kamarnya, rambut dan hidung Fatoni sebahu sempat tersambar api.
Sempat pasrah, tak tahu harus lari ke mana karena tangga untuk turun ke bawah dikepung api.
Baca juga: Ibu dan Anak Asal Cianjur Tewas dalam Kebakaran di Cibitung
Ia kemudian berlari ke arah jemuran, tapi tak juga menemukan jalan keluar karena ada tralis besi yang menutupi seluruh bangunan kostan.