Pandemi Covid19
Wacana Cabut Status Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi Harus ada Anjuran dari WHO
Wacana Pandemi Covid-19 menjadi Endemi, BNPB: sedang Dipertimbangkan Pemerintah Pusat
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Belum lama ini Presiden Joko Widodo mewacanakan akan mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai kebijakan pengendalian pandemi Covid-19.
Pandemi adalah endemi penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, misalnya beberapa benua, atau seluruh dunia.
Sementara endemi adalah suatu infeksi yang bertahan di suatu wilayah geografis tertentu saja. Misalnya cacar air yang terjadi di Inggris.
Menanggapi hal itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan bahwa wacana pandemi Covid-19 menjadi endemi masih belum diputuskan.
"Presiden juga masih mempertimbangkan gambaran apabila Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dihentikan," ujar Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto saat konferensi pers, di Graha BNPB, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022).
Suharyanto memastikan bahwa nanti akan diinformasikan secara resmi oleh pemerintah pusat, apabila pandemi Covid-19 berubah menjadi endemi.
Lebih lanjut terkait dengan penutupan Wisma Atlet, Suharyanto menjelaskan sejak tiga bulan terakhir beberapa tower tidak beroperasi.
Baca juga: Kasus Covid19 Melonjak, SMPN 30 Kota Tangerang dijadikan Ruang Isolasi
Baca juga: Vaksin Ketiga Covid-19 masih jadi Syarat Wajib Perjalanan Jarak Jauh Kereta Api
Hal tersebut dikarenakan sudah tidak adanya pasien Covid-19 yang melakukan isolasi di Wisma Atlet.
"Bahkan per kemarin hanya tinggal empat orang yang Covid-19 di tower enam," ucap Suharyanto.
Pihaknya menginginkan agar semua tower di Wisma Atlet ditutup semua.
Menurut Suharyanto, tower-tower yang kosong tersebut terlalu membebani anggaran.
Jadi memang penutupan Wisma Atlet dilakukan untuk efisiensi anggaran negara.
"Tetapi kami juga ingin melihat bagaimana perkembangan ke depan," kata Suharyanto.
Apabila melihat dari beberapa negara lain (China dan Jepang), Suharyanto mengatakan memang terdapat lonjakan kasus Covid-19.