Menhan Prabowo Batal Datang ke Tangerang, Upacara Peringatan 77 Tahun Pertempuran Lengkong
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto batal mendatangi Taman Makam Pahlawan (TMP) Tangerang.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNTANGERANG.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto batal mendatangi Taman Makam Pahlawan (TMP) Tangerang.
Padahal sebelumnya Prabowo Subianto sudah dijadwalkan datang ke TMP Tangerang untuk ziarah memperingati 77 tahun peristiwa Pertempuran Lengkong.
Dan, akan menjadi pembina upacara peringatan peristiwa Lengkong pada 2023 ini.
Baca juga: Prabowo Subianto Makan Malam Bersama Wali Kota Solo, Dukung Gibran Maju Pilgub
Adapun yang membuat Prabowo batal datang karena adanya agenda lainnya, sehingga acara itu diwakili Dirjen Potensi Pertahanan (Pothan) Kemenhan RI, Mayjen TNI Dadang Hendrayudha.
Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com pada Rabu (25/1/2023), upacara peringatanan Pertempuran Lengkong ke-77 baru dilaksanakan pada pukul 10.13 WIB.
Upacara peringatan 77 tahun peristiwa Pertempuran Lengkong tersebut diikuti oleh puluhan personel TNI-Polri, serta beberapa tamu undangan.
Wali Kota Tangerang Turut Hadir
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah dan beberapa pahlawan veteran turut hadir dalam upacara tersebut.
Upacara dilakukan tepat di depan barisan makam pahlawan di TMP Taruna.
Dua buah tenda berukuran besar berserta kursi yang dibungkus dengan kain putih terlihat berada di area TMP Taruna.
Tak hanya itu, juga dipersiapkan juga tenda khusus di dekat tiang Bendera Merah Putih yang semula direncanakan untuk digunakan Menhan Prabowo selama upacara.
Baca juga: Penjelasan Puskesmas Cipondoh Terkait Vaksinasi Covid-19 yang Dilaksanakan Dalam Waktu Dekat
Kemudian juga terlihat juga sebuah spanduk yang bergambar Prabowo Subianto yang bertuliskan rangkaian kegiatan peringatan ke-77 Peristiwa Pertempuran Lengkong.
Pertempuran Lengkong adalah pertempuran antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pasukan Jepang di Desa Lengkong, Banten, yang terjadi pada tanggal 25 Januari 1946 silam.
Dalam pertempuran tersebut, sebanyak 37 orang dari pihak Indonesia menjadi korban jiwa dan salah satunya adalah Mayor Daan Magot.
(m28)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.