Viral Video Jalan Rusak di Indramayu, Pernah Dikunjungi Nina Agustina saat Kampanye Calon Bupati

Fakta jalan rusak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diungkap oleh warga lewat video TikTok

Editor: Ign Prayoga
TikTok @imeldaaptr
Video yang memperlihatkan jalan rusak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Jalan rusak tersebut disebut tidak pernah diperbaiki sejak era Presiden SBY. 

Imelda mengungkapkan komplain oleh warga telah dilakukan sejak tahun 2020 tetapi tidak kunjung ada tindakan.

"Pernah mengkomplain tentang jalanan kampung kita ke kepala desa dan masuk koran, dan masuk ke artikel-artikel berita tetapi tidak kunjung dapat perbaikan juga," tuturnya.

"Komplain itu sejak 2020 dan terakhir dilakukan sampai tahun 2021 sebelum bupati Nina menjabat," tuturnya.

Dalam salah satu artikel dari media lokal yang dibagikan oleh Imelda, warga mengeluhkan jalan rusak tersebut ke Nina Agustina pada 9 Oktober 2020.

Saat itu, Nina merupakan calon Bupati Indramayu yang tengah kampanye di Desa Druntenwetan.

Nina berjanji akan melakukan melakukan betonisasi jalan sepanjang 1.500 meter jika dirinya terpilih jadi Bupati Indramayu.

Nyatanya, kata Imelda, Nina Agustina kini jadi bupati namun janjinya saat kampanye tak kunjung direalisasikan.

"Pernah dibahas kembali tentang infrastruktur di Desa Druntenwetan ini tetapi tidak kunjung direspon oleh Bu Nina," ujarnya.

Imelda juga mengatakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan pendahulunya tidak pernah mengunjungi desanya.

"Sama sekali nggak ada (Ridwan Kamil dan pendahulu mengunjungi). Bupati-bupati sebelumnya hanya beriming-iming waktu kampanye saja," kata dia.

"Ridwan Kamil juga belum pernah melihat dan belum pernah ada penanganan dari Jabar Quick Response," ujarnya.

Warga Lakukan Perbaikan secara Swadaya

Lantaran tidak kunjung ada perbaikan, Imelda menyebut warga pun berinisiatif untuk melakukan perbaikan secara swadaya.

"Ada (perbaikan). Biasanya ada gorong-gorong yang menghubungkan akses jalan utamanya kita yang digunakan setiap hari itu, biasanya kadang amblas. Dan diperbaikinya oleh masyarakat setempat secara swadaya karena pemerintah setempat tidak cepat tanggap," ujarnya.

Padahal, kata Imelda, jalan rusak itu kerap dilewati truk-truk yang digunakan untuk mengangkut hasil panen dari warga sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai petani.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved