JKN Temani Putri Berjuang Melawan Penyakit Hisprung pada Sang Anak
Putri Handayani (36), peserta JKN yang berprofesi sebagai seorang dosen, menyatakan bahwa kualitas pelayanan Program JKN kian meningkat.
TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Memasuki tahun ke-10 implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan terus berupaya dalam meningkatkan mutu layanan serta memberikan kemudahan akses layanan kesehatan kepada peserta.
Putri Handayani (36), salah satu peserta JKN yang berprofesi sebagai seorang dosen, menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan Program JKN kian meningkat tahun demi tahun.
"Saya merasakan sejak tahun pertama implementasi Program JKN hingga saat ini banyak sekali perubahannya. Alhamdulillah, baik keluarga inti dan besar, seluruhnya sudah terdaftar sebagai peserta JKN," ujar Putri, beberapa waktu lalu.
"Saya dan keluarga adalah salah satu peserta yang sangat merasakan besarnya manfaat Program JKN. Mulai dari persalinan caesar ketiga anak saya hingga prosedur operasi untuk anak kedua, semuanya tidak dikenakan biaya sedikitpun," kata dia.
Putri menceritakan ketika anak keduanya lahir dengan diagnosa penyakit hirscsprung atau hisprung.
Hisprung merupakan gangguan pada usus besar yang menyebabkan feses terjebak di dalam usus, sehingga menyebabkan bayi tidak dapat buang air besar (BAB) sejak lahir.
Kondisi ini membuat sang anak harus menjalani beberapa tahapan prosedur operasi. Menurut Putri, tanpa JKN, ia perlu menyediakan biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah.
"Program JKN benar-benar telah membantu kami. Saat itu, kalau tidak ditangani segera, perutnya akan semakin membesar dan tidak dapat masuk asupan gizi," kata Putri.
"Namun nak saya langsung ditangani untuk tindakan operasi. Alhamdulillah, seluruh biaya operasi ditanggung oleh BPJS Kesehatan," imbuh dia.
"Kalau mendengar cerita dari orang tua pasien dengan kasus yang sama dan membayar secara mandiri, biaya operasinya mencapai 60 juta hingga 100 juta rupiah," beber Putri.
Putri sangat bersyukur bahwa dua kali tindakan operasi, dirinya tidak dikenakan biaya sedikitpun hingga kini sang anak sudah kembali sehat.
Ia mengaku jika saat itu tidak memanfaatkan JKN, dirinya tidak memiliki tabungan yang cukup besar untuk membiayai pengobatan.
Putri sangat merasakan besarnya manfaat JKN yang telah menolong keluarganya. Menurutnya, seluruh prosedur juga mudah untuk dipahami oleh peserta dan pelayanan yang diberikan sangat memuaskan.
"Saya merasakan kualitas dan sistem pelayanan kesehatan sudah semakin baik, terlihat juga dari sisi masyarakat yang semakin mengenal dan memahami manfaat JKN. Saya berharap Program JKN dapat terus hadir, melihat begitu banyak masyarakat yang telah dibantu dan masih membutuhkan layanan kesehatan," ujar dia.
"Semoga Pemerintah bersama BPJS Kesehatan tidak hentinya untuk terus memberikan pemahaman Program JKN melalui sosialisasi kepada masyarakat," kata Putri. (*)
Peserta JKN Capai 98,45 Persen, Bukti Nyata Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman |
![]() |
---|
BPJS Kesehatan Membuka Lowongan Kerja Kreator Konten di Bidang Komunikasi Organisasi |
![]() |
---|
Iuran BPJS Kesehatan Naik Jadi Rp 70 Ribu Bikin Kaget Dina, Benarkah Resmi Naik Per 1 Juli 2025? |
![]() |
---|
Warga Kaget Bayar Iuran BPJS Kesehatan Rp 70 Ribu, Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik Per 1 Juli 2025? |
![]() |
---|
Peserta BPJS Kesehatan PBI Dinonaktifkan? Ini Syarat dan Cara Mengaktifkan Kembali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.