Pemilu 2024

PKS Buka Suara Soal Target PSI Usung Kaesang Jadi Wali Kota Agar 2024 Depok Merdeka dari PKS

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana mengusung putra Presiden Jokowi, Kaesang Pengarep, dalam pemilihan Walikota Depok 2024.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Ign Agung Nugroho
TribunnewsDepok/Hironimus Rama
Baliho Kaesang Pangarep anak bungsu Presiden Joko Widodo terpampang di jalan Margonda Raya, Depok dicalonkan sebagai Wali kota oleh PSI yang dalam beberapa hari terakhir viral di media sosial. 

"Kami sudah menyiapkan lima nama bakal calon Wali Kota Depok yang akan bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024," kata Ketua Bidang Kebijakan Publik Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Depok Qurtifa Wijaya, Senin (29/5/2023).

Menurut dia, lima nama kandidat calon walikota ini sudah melalui pertimbangan internal partai dan memiliki latar belakang politik yang tidak diragukan.

"Lima nama ini sudah masuk radar PKS Depok untuk dijajaki sebagai kandidat calon Wali Kota Depok mendatang," paparnya.

 

Baca juga: Laporan Relawan Ganjar Soal Pidato Anies Ditolak Bareskrim Polri, PKS DKI: Jangan Gampang Lapor  

 

Baca juga: Postingan Anies Baswedan Singgung Kekuasaan Rakyat, PKS: Bersayap tapi Tajam

 

Salah satu nama yang masuk radar PKS Kota Depok adapah Imam Budi Hartono yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok.

Selain sebagai Wakil Walikota Depok, Imam kini menduduki jabatan Ketua DPD PKS Kota Depok.

"Secara pengalaman dan kapasitas, Imam Budi Hartono tidak diragukan lagi," ucapnya.

Kandidat lain yang cukup populer adalah Supian Suri, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok.

Selain itu, ada T. Farida Rachmayanti, Mohamad Hafid Nasir, dan Khairulloh Ahyari yang saat ini menjadi anggota DPRD Depok dari Fraksi PKS.

"Dalam tradisi PKS, penetapan nama calon kepala daerah harus melalui mekanisme yang sudah ditetapkan oleh partai," tutur Qurtifa. 

Kandidat akan melalui tahap penyeleksian dan penilaian berjenjang dari DPD, DPW dan terakhir DPP.

"Tentu saja DPP akan memperhatikan aspirasi dari kader, pengurus partai serta hasil survei terkait popularitas dan elektabilitas," tandas Qurtifa. (ron)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved