Covid19
Masyarakat Diimbau Tetap Pakai Masker di Keramaian saat Status Pandemi Covid-19 Bakal Dicabut
Masyarakat di DKI Jakarta diimbau tetap memakai masker saat berada di tengah keramaian orang untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Masyarakat di DKI Jakarta diimbau tetap memakai masker saat berada di tengah keramaian orang.
Alasannya, penggunaan masker bisa mencegah atau menekan penularan Covid-19 melalui droplet (percikan air) dari hidung dan mulut orang lain.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Merry Hotma mengatakan, pemerintah memang tidak lagi memaksa masyarakat menggunakan masker saat di luar ruangan.
Alasannya, virus Covid-19 tidak seberat 2021 lalu karena banyak masyarakat belum mendapat vaksinasi Covid-19.
“Namun tingkat kewaspadaan harus tetap ada, misal di tempat penuh sesak, bolehlah pakai master,” ujar Merry Hotma, Kamis (15/6/2023).
Merry Hotma mengatakan, pemerintah daerah tidak perlu membuat regulasi mengharuskan warga menggunakan masker.
Selain itu, pemerintah harus membuat kebijakan sebagai pedoman masyarakat agar tetap patuh pada protokol kesehatan (prokes) ketika berada di ruang tertutup.
“Pemerintah membuat aturan yang sifatnya bimbingan atau pedoman, aturan yang tidak menakut-nakuti."
"Jadi aturannya lebih kepada pembinaan di tempat publik yang kerumunan banyak seperti TransJakarta yang jarak man-to-man,” kata Merry.
Menurut dia, masyarakat juga harus tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19.
Politisi itu mengimbau masyarakat agar tetap melakukan vaksinasi Covid-19 booster pertama dan kedua supaya memiliki antibodi melawan virus tersebut.
“Pemerintah harus mendesak warganya agar segera booster, selain itu pemerintah juga tetap membuka area booster,” kata politisi dari PDI Perjuangan ini.
Baca juga: Penumpang Transjakarta Boleh Tanpa Masker
Baca juga: Liburan Awal Tahun, Jokowi dan Jan Ethes Kompak Tanpa Masker
Secara pribadi, Merry menyambut baik rencana Presiden RI Jokowi yang akan mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.
Hal itu berkaca pada kebiasaan orang-orang di luar negeri yang sudah tidak lagi menggunakan masker saat di ruang terbuka.
“Kedua karena hasil kajian medis mutasi virus sekarang tidak lagi seberat 2021-2022. Itu kajiannya medis loh, akurat,” ucap Merry.
Aktivitas masyarakat di luar ruangan juga harus nyaman agar roda perekonomian berjalan baik.
Apalagi sektor kesehatan, sosial dan ekonomi di Jakarta juga sempat terpuruk akibat dihantam pandemi Covid-19.
“Ekonomi harus berjalan dengan kenyamanan masyarakat. Artinya, kita tidak boleh di bawah ketakutan yang di dalamnya terdapat roda ekonomi, roda sosial."
“Nah, sementara sebenarnya kalau kita kena sekarang dengan mutasi saat ini gejalanya seperti flu."
"Artinya, kita harus melihat dari sisi warga DKI itu harus nyaman dalam menjalani hidup. Dengan tidak ditakut-takuti harus mengenakan masker," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo akan segera mencabut status kedaruratan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Rencana Joko Widodo tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Dia mengatakannya seusai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023).
“Status pandeminya (dicabut) segera (diputuskan), tapi tidak hari ini. Nanti, Pak Presiden itu yang akan memutuskan,” kata Muhadjir dikutip dari Kompas.com.
RSDC Wisma Atlet Kemayoran Resmi Ditutup, Kapuskes TNI: Relawan Sudah Capai Kemenangan |
![]() |
---|
Temuan Varian Kraken Covid-19 oleh Kemenkes di Pamulang, RSU Tangsel tetap Konsisten dengan SOP |
![]() |
---|
Jokowi Mengaku Semedi 3 Hari Saat Putuskan Indonesia tak Lockdown Pandemi Covid-19 |
![]() |
---|
Pemkab Tangerang Sasar 2,8 Juta Orang untuk Vaksinasi Booster Kedua Covid-19, ada 7 Pilihan Vaksin |
![]() |
---|
Masyarakat Umum Bisa Mendapatkan Vaksinasi Booster Kedua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.