Pengakuan Oknum Guru yang Culik Muridnya di Tangsel: Butuh Uang untuk Bawa Orangtua Berobat

Oknum guru di Tangerang Selatan (Tangsel) terlibat kasus penculikan anak karena butuh dana untuk biaya pengobatan orangtua yang sedang sakit.

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Oknum guru di Tangerang Selatan (Tangsel) terlibat kasus penculikan anak karena butuh dana untuk biaya pengobatan orangtua yang sedang sakit. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Oknum guru di Tangerang Selatan (Tangsel) terlibat kasus penculikan anak.

Wiwin, ayah dari NA (15), korban penculikan anak membeberkan hal menarik saat bertemu oknum guru yang menculik anaknya.

Sebelumnya, siswa berkebutuhan khusus di Tangsel menjadi korban penculikan. Adapun pelakunya Galang alias GF, sang wali kelas.

Baca juga: Profil Panda Nababan, Dari Wartawan Menuju Senayan, Politisi Senior PDI Perjuangan

GF guru NA di SMP At Taqwa Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) ini membisiki sang murid.

Guru olahraga ini membujuk agar NA pulang meninggalkan kegiatannya di sekolah untuk menemui orangtuanya yang disebut sedang ke Bandung.

GF sudah menyediakan mobil, Kepada NA, sang guru mengatakan ada taksi online yang sudah menunggu.

Singkat cerita NA kemudian menghilang sejak saat itu dan keberadaannya baru ditemukan setelah 30 jam kemudian.

Saat ini, GF telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan siswa berkebutuhan khusus itu.

Pengakuan Oknum Guru yang Terlibat Penculikan Siswanya, Didekati Pelaku Lain 3 Bulan.

Polisi membenarkan jika seorang guru berinisial GF bukan pelaku utama dalam kasus penculikan siswa SMP di kawasan Pondok Benda Baru, Pamulang.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel Iptu Siswanto mengatakan hal itu berdasarkan pengakuan GF.

"Kami sudah amankan untuk pelaku, tapi dia (GF) bilang bukan pelaku utama," kata Siswanto saat dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).

Kepada polisi, GF mengaku bahwa dirinya disuruh oleh seseorang untuk mempermudah penculikan NA.

GF mengaku hanya berperan membisiki NA bahwa ada seseorang di mobil Xenia berwarna putih yang menunggunya di luar sekolah.

"Jadi, pelaku yang guru itu bukan pelaku utama, dia hanya sebatas mempermudah ketika anak itu dibawa oleh pelaku (utama)," ujar Siswanto.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved