Antisipasi Dini Cegah Wabah Antraks, Pemkab Tangerang Kerahkan Tim Dokter Kesehatan Hewan

Pemerintah Kabupaten Tangerang tengah mengantisipasi munculnya wabah antraks yang tengah merebak beberapa waktu terakhir diwilayah Yogyakarta

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
Tribun Tangerang/M Nur Ichsan Arief
Pemeriksaan kesehatan sapi oleh petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang. Empatbelas hari sebelum perayaan Idul Adha, Kota Tangerang menyetop pengiriman hewan ternak dari Jawa Timur untuk mengantisipasi penularan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang tengah mengantisipasi munculnya wabah antraks yang tengah merebak beberapa waktu terakhir di kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta.

Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang pun membentuk tim dokter kesehatan hewan guna mengantisipasi sebaran wabah tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika.

"Tim dokter kesehatan hewan sudah disiagakan untuk mengawasi dan mengantisipasi penyebaran penyakit antraks," ujar Asep Jatnika, Rabu (12/7/2023).

"Kami memiliki sembilan dokter hewan yang sudah disiagakan, paling tidak ketika antraks ini menjadi satu wabah menyeluruh kita sudah siap," imbuhnya.

Kemudian Asep menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Pemerintah Provinsi Banten dalam menambah sumber daya manusia (SDM) sektor kesehatan hewan.

Selain itu, Pemkab Tangerang juga akan terus meningkatkan pengawasan hewan ternak, termasuk pengetatan lalu lintas ternak sebagai mencegah kemunculan penyakit tersebut.

Hal ini dilakukan, untuk memperkuat upaya mengantisipasi munculnya wabah antraks di kawasan Kabupaten Tangerang.

"Nanti kalau ditemukan, pasti kita minta bantuan dari persatuan dokter hewan, bilamana kasus di kita terjadi," kata dia.

"Kita tetap lakukan pengawasan, sekaligus kita mengawasi juga terkait hebohnya antraks yang terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta," sambungnya.

Kendati demikian diakui Asep, hingga saat ini pihaknya belum menemukan hewan ternak yang terjangkit virus antraks.

Akan tetapi ia pun berharap, kasus penyakit mematikan itu tidak semakin merebak bahkan hingga muncul di berbagai wilayah lain.

"Sampai sekarang ini belum ada laporan akan wabah itu, tapi tetap jangan sampai ada, makanya harus diantisipasii sejak dini," terang Asep Jatnika.

Dilansir dari Tribunnews.com, terjadi kasus baru antraks di Dukuh Jati, Kelurahan Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved