Kasus Kriminal
Polsek Ciledug Buru 2 Pelaku Pemalakan Terhadap Pedagang Nasi Goreng di Karang Tengah Tangerang
Aparat Polsek Ciledug memburu dua pemuda yang merupakan pelaku pemalakan terhadap pedagang di kawasan Karang Tengah, Kota Tangerang
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
TRIBUNTANGERANG.COM - Aparat Polsek Ciledug memburu dua pemuda yang merupakan pelaku pemalakan terhadap pedagang di kawasan Karang Tengah, Kota Tangerang.
Kapolsek Ciledug, AKP Diorisha Suryo Sarwosaputro mengatakan, dua pelaku pemalakan tersebut telah teridentifikasi dan tengah dalam pengejaran.
"Dua pelaku itu sudah diidentifikasi, jadi kami masih mencari keberadaannya, karena para pelaku orang sana (warga sekitar) juga," ujar AKP Diorisha Suryo Sarwosaputro saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Senin (24/7/2023).
Kendati demikian, lanjut Diorisha, pihaknya belum dapat memastikan apakah para pelaku merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) atau bukan.
Pasalnya, pihak Polsek Ciledug masih terus mendalami kasus tersebut dengan melakukan pemeriksaan terhadao korban.
"Untuk kepastian ormas mana, kami masih menunggu dulu, kami masih nunggu keterangan, untuk korban sudah dilakukan pemeriksaan," kata dia.
Menurut Diorisha, pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap para pelaku pemalakan tersebut.
"Sedang dalam proses penyelidikan untuk (para pelaku) agar segera diamankan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi premanisne yang dilakukan oleh dua orang pemuda dengan memalak atau meminta uang secara paksa terjadi di Tangerang.
Aksi pemalakan tersebut menyasar kepada pedagang nasi goreng yang berjualan di Jalan Sandong Raya, Kampung Bulak Santri, Kelurahan Pondok Pucung, Karang Tengah, Kota Tangerang.
Pemilik dagangan nasi goreng 88 tersebut bernama Euis Lukmini yang berusia 33 tahun. Euis mengaku, korban pemalakan yang videonya tersebar viral di Sosial Media Instagram itu adalah suaminya.
"Iya benar, video pemalakan yang viral itu ada di sini dan korbannya adalah suami saya yang memang kebetulan sedang kerja karena ada pelanggan," ujar Euis Lukmini saat diwawancarai Wartakotalive.com, Minggu (23/7/2023) kemarin.
Lebih lanjut Euis menjelaskan, aksi pemalakan yang dilakukan oleh dua orang pemuda itu terjadi pada Sabtu (22/7/2023) malam.
Peristiwa tersebut bermula ketika satu dari pemuda itu datang untuk meminta uang iuran dengan mengatasnamakan pengurus RW setempat sekira pukul 20.00 WIB.
Namun demikian, permintaan uang iuran tersebut tidak diberikan lantaran Euis merasa telah membayar sebelumnya ke pengurus RT sebesar Rp 60 ribu untuk tiga bulan.
pemalakan kampung bulak santri
Kapolsek Ciledug AKP Diorisha Suryo Sarwosaputro
buru dua pelaku pemalakan
| Dua Pelaku Curanmor Diamankan Polsek Pondok Aren, Satu Punya Riwayat Dikeroyok Massa |
|
|---|
| Seorang Pria di Tangsel Terancam Kena Blacklist Seumur Hidup Akibat Curi Barang Penumpang Kereta |
|
|---|
| Perkara Dapat Nilai Jelek, Siswa Madrasah Aliyah di Demak Bacok Gurunya |
|
|---|
| Emosi Dengar Tangisan, Bayi Berusia Lima Bulan Tewas di Tangan Ayah Kandung |
|
|---|
| Panti Asuhan Tak Berizin di Medan Eksploitasi Anak di Live TikTok Sebulan Dapat Rp50 Juta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/AKP-Diorisha-Suryo-Sarwosaputro.jpg)