Subvarian Omicron Eris Ditemukan di Indonesia, Bahayakah?

Subvarian Omicron  EG.5.1 atau subvarian Eris secara tingkatan berbeda jauh dengan varian delta.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Joko Supriyanto
Dok Satgas PEN
Menkes Budi Gunadi Sadikin. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Varian covid-19 baru EG 5.1 Eris kini kembali ditemukan di Indonesia.

Namun, masyarakat tak perlu panik, sebab Subvarian Omicron  EG.5.1 atau subvarian Eris secara tingkatan berbeda jauh dengan varian delta.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin imbau masyarakat jangan panik datangnya varian baru Covid 19 EG 5.1 Eris itu.

"Varian ini masih dimasukkan ke level yang paling bawah untuk varian, bukan varian tinggi seperti Delta," Budi Gunadi Sadikin di Jakarta Timur, Kamis (10/8/2023).

"Tapi ini jika diamati belum dikhawatirkan jadi untuk teman-teman atau masyarakat tidak usah panik," lanjut Budi.

Walaupun tidak membahayakan, Budi juga mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dalam menjaga kebersihan serta kesehatan.

Bahkan, jika masyarakat yang belum menjalani vaksin booster untuk segera menjalaninnya di faskes terdekat.

"Intinya harus vaksinasi yang belum divaksin harus divaksinasi, dan vaksinnya juga masih banyak sampai akhir tahun ini masih gratis cepat-cepat di booster, dan harus rajin cuci tangan juga jangan lengah," kataya.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Budi, varian Eris pertama kali masuk ke Indonesia sekira dua bulan lalu.

Indonesia pun dikabarkan telah memiliki pengawasan yang ketat akan hal tersebut, sehingga tidak terdampak dominan masuk ke Indonesia.

"Laporan itu pertama kali dilaporkan di Indonesia sekitar bulan Juni atau Juli gitu, nah saya sendiri sudah terima pesan bahwa pengawasannya di Indonesia bagus," ucapnya. (M37)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved