Stop Bullying, 500 Siswa SD AL-FATH BSD Dibekali Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak  

Sebanyak 500 siswa SD AL-FATH BSD, Tangerang Selatan dibekali pengetahuan terkait dampak kekerasan terhadap anak di sekolah.

Tribuntangerang.com
Sebanyak 500 siswa SD AL-FATH BSD, Tangerang Selatan dibekali pengetahuan terkait dampak kekerasan terhadap anak di sekolah. 

Laporan Reporter TRIBUNTANGERANG.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Sebanyak 500 siswa SD AL-FATH BSD, Tangerang Selatan dibekali pengetahuan terkait dampak kekerasan terhadap anak di sekolah.

Sosialisasi dilakukan oleh dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Selatan.

Hartina Hajar, selaku analis kebijakan ahli muda DP3AP2KB Kota Tangerang Selatan mengatakan sosialisasi untuk pencegahan kekerasan terhadap anak, sekaligus upaya menekan angka kekerasan anak di Tangsel (Tangerang Selatan).

"Sasarannya terutama di sekolah-sekolah karena saat ini kejadian tawuran, kekerasan terhadap anak sudah menjadi masalah bersama, dan harus segera ada langkah kongkrit sebagai langkah preventif," katanya, Kamis (30/8/2023).

Baca juga: Diprotes, Siswa SMP Korban Bullying yang Bakar Sekolah Diperlakukan Mirip Teroris oleh Polisi

Agar siswa siswi cepat memahami, sosialisasi dilakukan dengan slide dan di sertai video tentang penanganan kekerasan dan video bagaimana menghadapi Bullying.

Kata Hartina, sejak tahun 2019 lalu pihaknya gencar melakukan sosialisasi untuk jenjang TK hingga universitas.

Materi pun disesuaikan sesuai dengan jenjang pendidikan.

"Untuk TK, pengenalan bahaya kekerasan pada anak disosialisasikan lewat gerak dan lagu yang di tampilkan melalui audio visual," ujarnya.

Baca juga: Gunawan Sudrajat Lepaskan Trauma Anak-anaknya dari Aksi Bullying di Sekolah dan Media Sosial

Sementara itu, Sri Indarwati Candra selaku kepala sekolah mengatakan sudah dua tahun berturut-turut menggandeng dinas PPA untuk mensosialisasikan stop bullying di sekolahnya.

Bahkan pihaknya punya program untuk itu.

"Di sekolah Al-Fath ada waktu yang disediakan untuk siswa curhat (curahan hati) kepada guru di luar jam pelajaran sekolah. Hasilnya, para guru bisa mendapat informasi soal murid dan bisa lebih memahami murid," ucapnya. (Raf) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved