Cerita Rudy Golden Boy, Mantan Atlet MMA yang Kini Terjun Sebagai Promotor Event Fight

"Wadah ini juga independent. Akan makin bagus jika pemerintah ikut campur atau brand-brand besar;" katanya.

Baca juga: Konflik Atlet MMA Rudy Golden Boy dengan Pengemudi Ugal-ugalan di Tangerang Selatan Berakhir Damai

Menjadi promotor bela diri, Rudy mengaku tantangan terberat adalah mencari sponsor.

Adanya larangan rokok, minuman alkohol hingga judi sebagai sponsor membuat ia berpikir keras menjalankan event tersebut.

Bagi Rudy sendiri, bela diri yang ia kemas bukanlah asal-asal maupun kekerasan.

Menurutnya, tarung seperti muaythay, hingga tinju sudah diakui oleh dunia.

Selain aktif jadi promotor, Rudy juga memperhatikan kelangsungan sasana miliknya.

"Sejak kecil saya punya impian buat sasana. Dan saya dirikan sasana sebelum saya jadi atlet. Justru setelah ada sasana, baru saya jadi atlet," ungkapnya.

Rudy menjelaskan, dengan olahraga, masyarakat tak hanya sehat jasmani melainkan sehat pikiran.

Tak hanya itu, jika pecinta bela diri serius latihan, peluang untuk jadi atlet pun terbuka.

Rudy mengaku, lewat sasana miliknya seseorang bisa meraih impian.

"Saya sendiri punya alasan mengapa fokus mengembangkan sasana ini. Saat saya jadi atlet dulu, saya pernah dizolimi, dipermainkan hingga tak dibayar," kenangnya.

Baca juga: Rudy Golden Boy dan Maradona Sepakat Berdamai Usai Bertemu di Polsek Pagedangan Tangerang

Ia mengenang bagaimana perjuangannya dan rekan-rekan seprofesi tetap kuat bertarung meski tak mendapat imbalan yang sesuai.

Dari kenangan pahit, Rudy enggan menyaksikan para atlet maupun calon atlet dikhianati.

"Makanya saya mau teman-teman maju dan sejahtera. Pengorbanan mereka itu luar biasa. Saya mau memerhatikan mereka dengan sasana ini atau dengan event atau fasilitas. Ini saya mau kembangkan," katanya.

"Saya juga mau membina atlet bela diri, membuat warga sehat, serta menggelar event fight antar sasana," sambungnya. (Raf)