Pilpres 2024

Penjaga Rumah Pemenangan Ganjar-Mahfud Ungkap Fakta Sebenarnya Terkait Kedatangan Anggota Brimob

Fakta sebenarnya kedatangan anggota Brimob ke rumah pemenangan Ganjar-Mahfud di Menteng beberapa waktu lalu terungkap.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
tribuntangerang.com/m40
Bengbeng (51) penjaga rumah pemenangan Ganjar-Mahfud sekaligus aktivis 98 yang kala brimob datang ada di lokaai kejadian. 

Kala itu, Bengbeng ditanyai oleh Brimob soal siapa dirinya dan tengah melakukan aktivitas apa di area rumah pemenangan Ganjar.

Setelah diberitahu Bengbeng bahwasannya ia hanya mengamankan parkir, anggota Brimob itu meminta bantuannya untuk mengatur pembludakan kendaraan agar tidak mengganggu pengguna jalan lain.

Pasalnya kala itu, ungkap dia, banyak kendaraan baik mobil ataupun motor yang parkir di sekitar rumah pemenangan Ganjar-Mahfud.

Hal itu dikarenakan hari tersebut merupakan momen pengundian nomor urut Presiden dan Wakil Presiden RI untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

"(Dibawa) saya cuma ditanya aja, kamu siapa, saya bilang karyawan Graha Pena 98. Saya (menjaga) parkir di rumah kemenangan Ganjar. Cuma saya dari aktivis 98. Saya bilang saya dari aktivis 98," kata dia.

"Lalu saya bilang kalau bapak mau mengamankan silakan tolong parkirnya di kedutaan Itali," jelasnya.

Tak Ada intimidasi

Bengbeng yang mengaku sebagai pengawal Adian Napitupulu itu memastikan jika dirinya tak mendapatkan intimidasi apapun dari Brimob.

Termasuk, para relawan yang ada di samping rumah pemenangan Ganjar-Mahfud.

"Kan ada tuh isunya di YouTube kantor Graha Pena 98 digrebek. Padahal tidak digrebek. Mengamankan saja," ungkapnya.

Lebih lanjut, Bengbeng mengungkap jika anggota Brimob itu bersiaga menggunakan kendaraan taktis dari jalan Hos Cokroaminoto 111-115 selama kurang lebih satu jam.

Kala itu, sejumlah mobil dari berbagai pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden turut datang untuk ikut parkir, lantaran hendak ke KPU.

Walhasil, terjadi pembludakan sehingga ada anggota Brimob yang memastikan keamanannya.

"Kalau itu namanya ngambil nomor buat kampanye itu kan tiga partai langsung ke KPU, semua dari Anies, Prabowo, Ganjar, jadi timsesnya membludak datang semua," kata dia.

"Nah kami memastikan, jangan sampai masuk orang terselubung, orang bayaran, provokator," pungkas dia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved