Kronologi Siswi Kelas XI di SMAN 4 Tangsel Jadi Korban Bullying, Videonya Viral di Medsos

DNA, siswi kelas XI IPS SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan menjadi korban bullying oleh alumni sekolah.

ISTIMEWA/worldofbuzz.com
Ilustrasi bullying 

Laporan Reporter TRIBUNTANGERANG.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - DNA, siswi kelas XI IPS SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan menjadi korban bullying oleh alumni sekolah.

Bak premanisme, DNA diintimidasi serta ditonjok, dan didorong pelaku hingga terjungkal ke bak sampah.

Parahnya lagi, aksi bullying tersebut direkam dan videonya pun viral di media sosial

Bahkan, beredar pula sreenshot percakapan pelaku yang mengaku tak takut viral karena punya bekingan.

Diketahui, perundungan tersebut berujung pada laporan polisi oleh orang tua korban.

Pada Senin (15/1/2024), korban DNA pun buka suara kepada awak media.

Baca juga: Bocah SD di Bekasi yang Diduga Korban Bullying Hingga Diamputasi Sudah Punya Kanker Tulang Stadium 4

Kata DNA, peristiwa tersebut berawal dari kesalahpahaman.

Dimana dirinya tengah mengantar teman ke salon milik ibu pelaku. Di salon, ibu pelaku kerap menanyakan tingkah laku putrinya kala di sekolah dulu.

Meskipun enggan menjawab karena ketidaktahuannya, pelaku diduga mengira korban mengadu perihal keburukan pelaku saat di sekolah silam.

Pada Senin (8/1/2024) lalu, dirinya pun diincar oleh pelaku.

"Dia nyari saya, pasang di instagram.  Dia langsung ngabarin temen-temennya yang masih sekolah di sini untuk mencari saya guna ketemuan," ucap DNA.

Baca juga: Diprotes, Siswa SMP Korban Bullying yang Bakar Sekolah Diperlakukan Mirip Teroris oleh Polisi

Instagram dirinya pun berisikan pesan pelaku yang mengajak bertemu.

Tanpa sepengetahuan DNA, pelaku mendapat nomor handphone dirinya.

"Dia telpon-telponin, ngajak ketemuan. Tapi Saya tidak berani balas karena takut," kata DNA.

Pada Rabu (10/1/2024), kakak kelasnya menyuruh seangkatan dirinya untuk membawa dirinya ke gerbang SMP.

Selalu diteror, DNA pun memberanikan diri membalas chat pelaku, dan mengiyakan untuk bertemu dengan syarat tak ada kekerasan.

Pelaku bahkan meyakinkan diri tak membawa teman-teman.

Saat itu, ia masih berada di sekolah.

DNA mengaku sempat menghindari pertemuan dengan memesan grabcar bersama temannya untuk pulang.

Baca juga: Anggota DPR Prihatin Kasus Bullying Berujung Kematian Siswa SD di Tasikmalaya

Berhasil pulang, DNA lalu mencoba mengantar temannya pulang. Setelah itu, ia menyempatkan diri bermain bersama teman sekolahnya.

Saat itu, DNA mengaku tak membawa hp dan tas.

Namun, ia membuka instagram melalui handphone temannya. Ia lalu menemukan chat pelaku.

Tak ingin diteror terus menerus, ia pun mencoba berkomunikasi dan diarahkan menemui pelaku.

Sempat meminta maaf meski tak bersalah, namun pelaku yang ditemani banyak rekannya justru berbuat bullying.

Di lokasi kejadian (lapangan kuda laut, alvania 1) korban diintimidasi. Mulai dari ditonjok dan didorong.

DNA pun jatuh ke bak sampah.

Usai menjalankan aksinya, pelaku dan rekan-rekannya pun tetap memberikan ancaman. (Raf)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved