Jony Yuwono Terpilih Sebagai Ketua Umum GP Jamu 2024-2028, Rektor Unipi Tangerang Ucapkan Selamat

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu) melaksanakan Munas IX di Lumire Hotel di Jakarta pada Selasa (5/3/2024).

Mengangkat tema kesiapan usaha dan industri jamu dalam memasyarakatkan jamu sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, munas tersebut dibuka oleh Menteri Kesehatan RI yang diwakili Wakil Menkes Prof dr Dante Saksono.

Prof Dante Saksono mengatakan bahwa jamu bukan sekadar ramuan namun memiliki nilai kearifan lokal dan tidak terpisahkan dari waktu ke waktu.

Wakil Menkes tersebut juga menambahkan bahwa Indonesia kaya akan tanaman obat dan hasil penelitian Kemenkes mencatat ribuan tanaman obat yang telah dimanfaatkan masyarakat Nusantara.

"Ada 2.848 tanaman obat telah dimanfaatkan masyarakat di antaranya juga sudah mendunia yakni temulawak dan menjadi obat unggulan," katanya.

Pada kesempatan berikutnya, Kepala Badan POM Dr Lucia Rizka Andalusia, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya akan terus menggali peninggalan-peninggalan empiris berkaitan kekayaan nusantara untuk mendukung usaha GP Jamu dalam memasyarakatkan jamu pasca penetapan UNESCO.

GP Jamu yang berdiri pada tahun 1988 merupakan organisasi pengusaha yang memproduksi dan mendistribusikan pengobatan dan perawatan tradisional dengan ramuan yang merupakan warisan budaya turun temurun.

Hal yang sangat membanggakan, jamu dari Indonesia ditetapkan UNESCO menjadi warisan budaya tak benda dunia pada 6 Desember 2023.

Agenda munas selanjutnya adalah laporan pengurus oleh Dwi Ranny Pertiwi Zarman yang melaporkan aktivitas GP Jamu periode 2019-2024. Laporan tersebut diterima oleh semua pengurus DPD yang hadir pada Munas IX. 

Puncak acara munas adalah pidato Ketua Umum terpilih pada periode 2024-2028 yaitu Jony Yuwono, pemilik PT Sinde Budi Sentosa yang terkenal sebagai produsen larutan penyegar Cap Badak.

Jony Yuwono menekankan pada harapan dan prospek industri jamu setelah jadi warisan budaya tak benda dunia di UNESCO.

"Kita harus menjadikan jamu digemari generasi muda yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian Indonesia," kata Jony Yuwono.

Pada kesempatan tersebut, Rektor UNIPI Tangerang Prof Francisca Sestri yang juga anggota humas GP Jamu demisioner mengucapkan selamat dan sukses kepada Jony Yuwono yang sudah dikenal Prof Sestri sejak tahun 2012.

Menurut Prof Sestri, Ketua Umum GP Jamu ini rendah hati walaupun memiliki perusahaan berskala besar.