Banjar Lahar Dingin di Sumbar

Ummi Raisa, Nenek 101 Tahun Belum Ditemukan pasca Tanah Datar Diterjang Banjir Lahar Dingin Marapi

Mereka diduga mengungsi saat bajir lahir dingin menerjang Tanah Datar. Skenario lainnya, kelimanya diduga hanyut saat banjir lahar dingin menerjang.

Editor: Joseph Wesly
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
Kondisi Rumah Ummi Raisa pada Senin (13/5/2024). Ummi Raisa nenek 101 tahun hingga kini belum ditemukan usai Banjir bandang menerjang rumahnya, Sabtu (11/5/2024). 

TRIBUN TANGERANG.COM, TANAH DATAR- Seorang nenek berusia 101 tahun bernama Raisa atau akrab disapa Ummi Raisa hingga Senin (13/5/2024) masih belum ditemukan pasca banjir dingin yang menerjang Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (11/5/2024).

Tidak sendiri, Ummi Raisa hilang bersama empat orang lainnya yakni Tia, Nazwa, Lativa dan Gavin.

Mereka diduga mengungsi saat bajir lahir dingin Gunung Marapi menerjang Tanah Datar. Skenario lainnya, kelimanya diduga hanyut saat banjir lahar dingin menerjang.

Pasalnya kondisi rumah Ummmi Raisa penuh dengan lumpur dan tidak bisa dimasuki.

Sekeliling rumahnya dipenuhi sampah yang dibawa banjir banjir lahar dingin sebatang kayu yang memiliki ukuran raksaksa.

Menantu Ummi Raisa, Liza menuturkan sampai saat ini, Senin (13//2024) belum juga ditemukan keberadaanya.

Baca juga: Surau Kasiak An Nur di Bukik Batabuah Tetap Berdiri Kokoh Meski Agam Diterjang Lahar Dingin

“Sampai sekarang mereka belum ditemukan, entah masih tertimbun di rumah atau banjir membawa mereka ke tempat lain,” ungkapnya dengan air mata berlinang.

Ia mengatakan proses evakuasi masih terus dilakukan berbagai macam puing sudah dibersihkan satu persatu namun belum ada tanda dari mereka.

“Saya cuma berharap mereka cepat kembali dan bertemu kami lagi,” katanya.

Liza mengaku dirinya bersama sang suami memang lama berada di perantauan. Kini, ia pulang kampung bersama suaminya melihat ibu mertua dan ponakan.

Kepulangannya ke kampung halaman di Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Kecamatan Limo Kaum, Tanah Datar, bersamaan dengan terjadinya banjir bandang di daerah itu.

Tangis Liza tak terbendung ketika ia mendapati rumah mertuanya yang terletak tepat di depan Masjid Al Ikhlas sudah rusak.

Puing bangunan kotor dipenuhi lumpur, banyak orang yang bekerja membersihkan material banjir bandang itu.

Ia sempat berharap rumah mertuanya tak terdampak parah. Namun, semua hanya tinggal harapan.

“Seketika tiba semua tampak seperti danau kecil,” ujar Liza.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved