Pemerintah Kabupaten Tangerang Gelar Pengecekan Harga Pangan Jelang Idul Adha 1445 Hijriah

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Pemerintah Kabupaten Tangerang langsung bergerak cepat memantau harga pangan menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Pasalnya sejumlah harga komoditi sembako di pasaran mengalami kenaikan pada H-3 Idul Adha 2024.

Pj Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono mengatakan, kenaikan harga terjadi pada komoditi ayam potong, sedangkan untuk harga cabai dan komoditi lainnya masih dalam kategori stabil.

"Dari hasil pemantauan hari ini ternyata betul ayam potong harganya agak naik, sedangkan cabai kemudian cabe merah dan gula itu harganya masih stabil seperti minggu-minggu yang lalu," ujar Andi kepada awak media, Jumat (14/6/2024).

Pengecekan langsung ke lapangan dilakukan oleh Mantan Direktur Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa dan Kepala Bagian Perencanaan Program Kemendagri itu ke Pasar Gudang Tigaraksa.

Baca juga: Waspada Membeli Sapi Jelang Idul Adha 2024, Ini Ciri Sapi Bebas Antraks

Kunjungannya tersebut didampingi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan jajaran Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) Kabupaten Tangerang.

"Kami bersama TPID ingin melihat sejauh mana fluktuasi harga dan ketersediaan 9 bahan pokok di Kabupaten Tangerang ini," kata dia.

"Untuk memastikan bahwa seluruh sembako yang ada stok dan harganya terjangkau masyarakat," sambungnya.

Dari hasil pemantauan di lapangan tersebut disimpulkan, stok ketersediaan kebutuhan sembilan bahan pokok masih dalam kategori aman.

Baca juga: Puskeswan Tangsel Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2024, Begini Hasilnya

Kendati demikian ia tidak menampik terdapat beberapa komoditi bahan pokok pangan yang mengalami kenaikan harga.

Peningkatan harga bahan pangan tersebut dinilai masih dalam batas wajar dan seharusnya masih terjangkau oleh masyarakat.

"Beberapa hari ke depan kita akan melaksanakan Hari Raya Idul Adha dan ketersediaan stok harga itu yang menjadi perhatian utama," tuturnya.

"Hal itu guna memastikan agar tidak terjadi kelangkaan barang sembilan bahan pokok dan harganya masih terjangkau," jelas Andi Ony Prihartono. (m28)