Berita Daerah
Hotman Paris Soroti Kasus 26 Pria Tak Kunjung Ditangkap Usai Dilaporkan Cabuli Siswi SD di Baubau
Kasus yang menimpa RG (13) siswi kelas VI SD di Kecamatan Lea-lea, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara yang dicabuli 26 pria disorot oleh Hotman Paris.
TRIBUNTANGERANG.COM - Kasus yang menimpa RG (13) siswi kelas VI SD di Kecamatan Lea-lea, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara yang dicabuli 26 pria disorot oleh Hotman Paris.
RD yang tinggal berdua dengan nenek buyutnya ini dikabarkan dicabuli oleh 26 pria sampai berulang kali di waktu dan tempat berbeda-beda.
Kasus ini sudah dilaporkan sejak Mei 2024 lalu, namun hingga saat ini tidak ada satupun pelaku yang berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea yang mendapatkan kabar ini pun langsung bereaksi.
Melalui unggahannya di akun instagram milik pribadinya, Hotman Paris meminta kepada keluarga korban untuk menghubungin Hotman 911.
"Keluarga korban agar hubungin Hotman 911," tulis Hotman Paris di akun media sosialnya pada Minggu (23/6/2024)
Baca juga: Siswi SD di Sulawesi Dicabuli 26 Pria Sudah Lapor Tapi Tak Ditangkap, Polisi: Pelaku Jarang di Rumah
Unggahan Hotman Paris ini langsung mendapat respon publik, banyak netizen untuk menyalahkan polisi yang tidak cepat tanggap merespon laporan tersebut.
"Polisi kalo ga ada duitnya mana mau bergerak. Beda kalo yg lapor horang kaya dan terkenal, ngak sampe 24 jam langsung ketangkap. Kalo kasus rakyat biasa apalg ngak punya uang, boro-boro Polri mau turun tangan. Nanti tunggu viral baru mereka bergerak," tulis netizen.
"Satu2nya polisi yg patut dihargai cuma polisi tidur," tulis komenter wargenet
"Hukum diindonesia tidak seperti dihongkong yang ketat ya tanpa suap menyuap," tulis warganet.
"ya nih buruan polisi nyari oelaku, jangan ampe kelewat 8 tahun, mumpung masih baru kejadian," ujar netizen
"Alhamdulillah bang Hotman sudah baca beritaNya, semoga lekas tertangkap tersangkanya," kata netizen.
Cerita Keluarga Korban
Dikutip Kompas.com, Tante korban berinisial MN menceritkan perihal kasus pencabulan yang dialami oleh RG
Awalnya korban diajak seorang laki-laki untuk pergi ke acara keramaian joget saat malam hari.
"Ceritanya diajak, ada juga pacarnya, selebihnya teman-teman yang tidak dikenal. Banyak, dibawa ke rumah, dan juga dibawa tempat tongkrongan." kata tante korban berinisial MN, Jumat (21/6/2024).
Saat diajak tersebut, korban kemudian disetubuhi oleh seorang laki-laki di rumah kosong. Kemudian berlanjut ke beberapa laki-laki lain.
"Kejadiannya dibawa ke rumah teman pelaku, anak seumurannya dan ada juga bapak-bapak. Semua kejadian, jadi disetubuhi di beberapa tempat dan berbeda harinya," ujar MN.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan dan Pencabulan Bocah Perempuan di Ciketing Bekasi Terindikasi Pedofil
MN menjelaskan dari keterangan RG ada sekitar 20 orang laki-laki yang telah melakukan persetubuhan dengan keponakannya.
Sedangkan 6 orang lainnya tidak sampai menyetubuhinya. Peristiwa ini kemudian didengar keluarga korban. RG yang takut lari dari rumah dan bersembunyi di tempat temannya.
"Dia hidup berdua sama neneknya. Tinggal sama neneknya, orangtuanya sudah bercerai. (Jadi) hanya dipantau sama keluarga," ucap MN.
Menurut MN, RG kabur dari rumah karena takut dicari sama pamannya karena peristwa yang dialamiya sudah tersebar di kampungnya.
"Saat didapat (RG), langsung tanya-tanya, kemudian kita langsung lapor ke Polsek Lealea," kata MN.
Kasus ini telah dilaporkan ke polisi sejak bulan Mei 2024. Namun belum ada pelaku yang ditangkap.
"Belum ditangkap pelakunya, harapannya ini pelaku cepat ditangkap," ungkapnya.
Saat ini RG tidak dapat tinggal di kampungnya karena takut dan malu. Sehingga korban tinggal bersama MN.
Baca juga: Aksi Pencabulan Anak oleh Seorang Perempuan Baju Oranye Hebohkan Publik, Polisi: Sudah Ditangkap
Di tempat terpisah, Kasi Humas Polres Baubau, AKP Abdul Rahmad, melalui pesan singkatnya mengatakan, kasus tersebut saat ini sudah ditangani Satreskrim Polres Baubau.
"Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan pemeriksaan saksi sebanyak 10 orang," kata Rahmad.
Ia juga membantah bila pelakunya pencabulan tersebut sebanyak 26 orang. Namun karena dilakukan di beberapa tempat yang berbeda sehingga bila ditotalkan jadi banyak.
Rahmad juga menyampaikan saat ini belum ada penangkapan karena para pelaku sudah tidak berada di rumahnya.
"Ijin bahwa penyampaian dari Kasat Reskrim, kendalanya pelakunya sudah jarang berada di rumahnya setelah ada laporan,” ujar Rahmad.
"Kondisi masyarakat di sekitar tempat tinggal para pelaku yang kurang memberikan informasi keberadaan pelaku," tuturnya.
Selain itu, kata Rahmad, masih kurangnya saksi-saksi yang akan diambil keteranganya untuk mendukung keterangan saksi korban.
"Saat ini masih dilakukan penyelidikan terhadap para pelaku. Terhadap saksi korban telah di lakukan pendampingan saat pemeriksaan oleh psikolog dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Kota Baubau dan juga pendampingan oleh Peksos dari Dinsos Kota Baubau," ucap Rahmad
(Tribuntangerang.com/Kompas.com/Defrianto Neke)
Bos Sindikat Uang Palsu UIN Alauddin Beberkan Permintaan Suap Jaksa Rp5 Miliar untuk Bebas Hukum |
![]() |
---|
Hotman Paris Murka Dengan Kepala Desa Cianaga Usai Balita Meninggal Karena Cacingan |
![]() |
---|
Penyebab Keluarga Pasien RSUD Sekayu Maki-maki Dokter Syahpri hingga Dipaksa Buka Masker |
![]() |
---|
Terbukti Kelola Judi Sabung Ayam, Peltu Yun Heri Lubis Divonis 3,5 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Pendaki Asal Swiss Terjatuh di Gunung Rinjani, Alami Cedera Serius Saat Turun ke Segara Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.