Wawancara Eksklusif

Erlangga Yudha Nugraha Gandeng Anak Muda Mewarnai Kontestasi Pilkada di Kota Tangerang

Erlangga merasa terpanggil untuk membenahi kota kelahirannya sekaligus sumber daya manusia di Kota Tangerang dengan menggandeng para generasi muda.

TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
Bakal Calon Wali Kota Tangerang Erlangga Yudha Nugraha saat diwawancarai TribunTangerang.com di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (4/6/2024). 

Banyak gen Z yang mengharapkan lapangan pekerjaan, Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan lain sebagainya, mereka mengeluhkan lapangan pekerjaan.

Banyaknya industri yang ada di Kota Tangerang, beberapa pabrik masih mempekerjakan dari luar bukan dari dalam. Ada apa kira-kira industri tersebut, hingga akhirnya tidak mengambil tenaga kerja dari Kota Tangerang.

Kedua, secara investasi Tangerang tidak baik, ada beberapa mall yang tutup, kurang peminat, paling bagus mall ada Tangerang City, ada beberapa mall seperti Balai Kota, sebetulnya mall lokasi luas, kok tidak ada yang kesana, ini satu investasi yang harus dikencangkan lagi, katakan seperti itu.

Masalah ekonomi kreatif perlu dikencangkan lagi programnya, bersama anak anak muda, mereka punya keahlian tapi kurang disentuh, atau tidak diasah kemampuannya, saya lihat.

Sebagai representasi anak muda, kenapa pemilik suara harus memilih Erlangga?

Saya tawarkan Kota Tangerang dibangun, dirancang oleh anak muda, itu yang saya tawarkan, mereka bukan hanya jadi objek, tapi mereka harus jadi subjek dan objek ke depan Kota Tangerang.

Contoh pembuatan taman, kedepan saya ingin "yuk kita punya lahan, bagusnya kita buat taman seperti apa, ada usulkah, ide kah" kemudian dalam pembuatan logo, tugu dan seterusnya element disediakan pemerintah, ide gagasan bukan dari pemerintah, tapi saya ingin dari anak anak muda.

Apa yang membuat berani maju Pilkada, dari segi pengalaman?

Kalau pengalaman berani aja, saya ada berapa pengalaman khususnya Tangerang Selatan, di dalam pemerintah, banyak terobosan yang dibuat Tangsel, event diinisiasi kami-kami, ada beberapa teman anak muda mengerjakan itu, dan bisa, "oh ternyata sejauh ini tidak bertabrakan pemerintah dan masyarakat".

Kedepannya ingin saya terangkan, ya.. itu disatu sisi "kok saya adanya di belakang saja ya" kalau saya punya ide, contoh "saya ingin main musik keras, punya lagu tapi hanya pencipta lagu, saya harus ngomong sama pemain musik atau penyanyi, bisa sharing sebagai pencipta lagu. Kalau saya turun juga sebagai penyanyi, lagu saya ciptakan, kemudian rasanya saya rasakan dan saya juga bisa nyanyi".

Saya harapkan seperti itu, saatnya nampak di depan tidak hanya di belakang lagi, beranikan diri, momentum pas, karena banyak sosok anak muda yang tampil saat ini, Wakil Presiden kita anak muda, kira-kira gitu.

Ini bisa membuka kesempatan anak muda lain?

Saya juga harapannya begitu, bisa dicontoh anak muda lainnya, artinya harapannya tidak apatis terhadap politik, biasanya terlalu apatis, saya sampaikan bahwa kita hidup pasti berpolitik, cuman tidak sadar aja.

Saya sempat sampaikan saja "lu beli sepeda motor tidak serta merta beli sepeda motor dong, kan harus ada proses" ada juga memanjakan orangtua, cari muka, itu proses politik yang tak disadari, jadi itu yang saya sampaikan.

Mengapa Erlangga menarik pemilih dengan Musrenbang?

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved