Wawancara Eksklusif
Erlangga Yudha Nugraha Gandeng Anak Muda Mewarnai Kontestasi Pilkada di Kota Tangerang
Erlangga merasa terpanggil untuk membenahi kota kelahirannya sekaligus sumber daya manusia di Kota Tangerang dengan menggandeng para generasi muda.
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joko Supriyanto
Awalnya yang tadi kita runut, saya awalnya kerja di Bappeda, memang dulu khusus menangani musrembang sekala kelurahan, kecamatan, kota, pelaku saya.
Apa manfaat yang bisa dihasilkan musrembang?
Musrembang saya lihat data di Tangerang dari DPT Pileg, Pilpres kemarin itu, persekian persen isinya anak muda, makannya branding anak muda saya tekankan.
Kemudian saat terjun langsung ke anak muda Tangerang, ternyata dari 60 persen, saya lupa data pasti, tapi secara garis besar yang tidak berpartisipasi, karena mereka posisinya apatis oleh pemerintah, tidak merasa diajak, dirangkul, itu yang saya bangun dan komunikasikan.
Anak muda ini perlu digandeng, saya kepikiran saja, saya ingin musrembang khusus anak muda terus dilakukan supaya mereka terlibat, minimal mereka melihat proses di kota itu seperti apa.
Tidak serta merta komentar di media sosia, usulan ditanggapi, bukan seperti itu, ini cocok nih.
Ketika musrembang Kota, sebetulnya sudah diundang, tapi mereka masuk ke dalam organisasi A, organisasi B pelajar juga diundang, saya paham bahwa mereka malu ya, seperti ada gep, pagar, mereka hanya undangan.
Ketika "kamar" ini dibukakan, musrembang ini, anak muda bisa kumpul di situ, dari organisasinya sok mangga keluarin ide gagasan, ide gila minimal disampaikan.
Berapakali berjalan musrembang seperti ini?
Belum pernah ada, musrembang anak muda belum pernah, ada di beberapa kota tapi bukan pemuda, tematik, kalau pemuda ini perlu dan cocok.
Bisa, harusnya bisa karena saya ada di dalam pemerintahan. Tidak bisa dipisahkan APBD sekian untuk ekosistem kepemudaan berjalan, investasi masuk, lapangan pekerjaan terpenuhi, terisi, benang merahnya itu.
Seberapa serius Erlangga maju Pilkada?
Sampai sekarang saya masih terus bergerilya, karena saya belum melihat titik balik dimana saya harus mundur, masih maju ketika ada peluang-peluang.
Kalaupun misalnya secara mekanisme politik (belum), ya sudah, tetap akan menyimpan teman-teman, jaringan ini.
Ini akan jadi investasi?
Iya melihat investasi juga, saya rasa kita sudah satu frekuensi, ibaratnya kalau saya tinggalkan, kaya ninggalin anak buah di Medan perang, saya gak mau itu. Kedepannya kita buat kecil-kecil kegiatan, setidaknya tidak saya tinggalkan.
Langkah ini bisa jadi contoh untuk generasi muda?
Dari awal mencontohkan, semoga bisa jadi calon Wali Kota, secara mental tidak manja, atau ringkih kali ya. Kadang ada beberapa ketemu batu, ngambek, mundur. Saya selalu bilang jangan seperti itu "namanya hidup kita harus kuat" kalau tidak kuat, ukuran kamu segitu aja, saya selalu sampaikan itu, mudah - mudahan bisa merubah Gen Z dan generasi setelahnya. (m30)
Resmi Menjabat Lagi, Wali Kota Tangsel Dihadapkan Oleh Darurat Sampah |
![]() |
---|
Ketua Fraksi PKS DPRD Tangsel Dadang Darmawan Bicara Pengalaman di DPRD dan Komitmen untuk Warga |
![]() |
---|
Butuh Perhitungan dan Seleksi Panjang Memilih Intan Nurul Hikmah Jadi Wakil Bupati Tangerang 2024 |
![]() |
---|
Dua Kali Musyawarah di Keluarga Inti Demi Mendapat Restu Beribadah, Mengabdi dan Melayani Masyarakat |
![]() |
---|
Maju Pilkada 2024, Fredyanto Bertekad Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Lewat Produksi UMKM Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.