Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Tangerang Selatan Bangun 9 Tandon di Penjuru Kota Tangsel

Melanjutkan pembangunan tandon, lalu revitalisasi drainase dan berbagai langkah lainnya. Tujuannya ya itu mengurangi titik-titik banjir di Tangsel

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
tribuntangerang.com/Nana
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie. 
TribunTangerang.com,  Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) melakukan penanganan banjir dengan membangun sembilan tandon selama periode tahun 2022-2023.
Tandon yang dibangun yaitu Tandon Lengkong Karya, Kolam Retensi Griya Asri di Serpong Utara, Kolam Retensi Kampung Bulak, Tandon Puri Sentosa, Tandon Babakan di Kecamatan Setu, Tandon Pondok Aren, Tandon Sawah Lama 1, Tandon Sawah Lama 2, dan Tandon Serua Riverpark yang berada di Kecamatan Ciputat.
Benyamin Davnie selaku Wali Kota Tangsel mengatakan jika upaya ini merupakan komitmennya dalam pengendalian banjir dengan melanjutkan pembangunan infrastruktur.
"Melanjutkan pembangunan tandon, lalu revitalisasi drainase dan berbagai langkah lainnya. Tujuannya ya itu mengurangi titik-titik banjir di Tangsel, ini ikhtiar kita bersama," kata Benyamin Davnie, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (16/7/2024).
Pada momen berbeda, Robby Cahyadi selaku Kepala Dinas SDABMBK mengatakan, pembangunan tandon merupakan salah satu cara mengatasi persoalan banjir. 
Adapun, penanganan banjir dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: 
Sebelum terjadinya banjir terbagi dua yaitu dilakukan upaya menahan atau meretensi air hujan sebelum masuk ke badan air atau sungai. 
Robby berpendapat jika kondisi sungai-sungai saat ini secara kapasitas sudah jauh berkurang dibanding debit air hujan.
"Jadi air hujan ini diupayakan diretensi sebanyak mungkin sebelum masuk ke sungai,” ujarnya.
“Dengan melalui cara diresapkan ke dalam tanah dengan memperluas ruang terbuka hijau, taman, sumur resapan dan kolam tampungan pada lingkungan serta memperbanyak kolam-kolam retensi atau tandon," imbuhnya.
Lalu, menambah kapasitas sungai melalui upaya pelebaran sungai dengan pembangunan turap dan pengerukan sedimentasi secara rutin melalui pemeliharaan sungai.
"Saat terjadinya banjir kita mengoptimalkan pengoperasian stasiun-stasiun pompa dan menempatkan petugas lapangan untuk langsung terjun ke titik banjir," Robby.
Kata Robby, upaya yang dilakukan setelah banjir adalah pembersihan dan perbaikan jika terdapat infrastruktur yang rusak.
"Pasca banjir kita lakukan pembersihan atau perbaikan jika ada infrastruktur yang rusak," pungkasnya. (m30)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved