Badan Intelijen Israel Sebut Sudah Incar Nyawa Ismail Haniyeh 2 Bulan Sebelum Tewas Dibom

sebelum Ismail Haniyeh tewas, terungkap jika ada upaya memasang alat peledak di kamar yang ditempati oleh Kepala Biro Politik Hamas itu.

Editor: Joko Supriyanto
(KEMENTERIAN LUAR NEGERI IRAN via AFP)
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berbicara di hadapan wartawan saat menyambut Menteri Luar Negeri Iran di Doha, Qatar, 20 Desember 2023. 

Sementara itu Iran sedang menyelidiki penyebab ledakan di kamar Ismail Haniyeh.

3 Pejabat Iran Sebut Ada Kemungkinan Kebocoran Intelijen

Berdasarkan informasi yang diperoleh Al Araby, tiga pejabat Iran mengatakan ada kemungkinan kebocoran intelijen.

“Para pembunuh mampu mengeksploitasi celah berbeda dalam pertahanan Iran, terutama kelemahan keamanan di dalam gedung yang seharusnya dijaga ketat, yang memungkinkan bom ditanam dan disembunyikan selama beberapa minggu sebelum diledakkan," kata tiga pejabat Iran yang tidak disebutkan identitasnya.

“Peretasan ini merupakan kegagalan besar bagi intelijen dan keamanan Iran dan merupakan sumber rasa malu yang besar bagi Garda Revolusi, yang menggunakan gedung tersebut sebagai tempat berlindung, mengadakan pertemuan rahasia dan menampung tamu-tamu senior seperti Ismail Haniyeh," tambahnya.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Sementara itu, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 39.400 jiwa dan 90.996 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (30/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved