Pilkada Jakarta
Respon PDIP Tiket Pilgub Jakarta Diborong KIM Plus: Kami Tantang Lawan Kotak Kosong, Berani?
PDI Perjuangan (PDIP) memastikan tidak bisa mencalonkan diri di pemilihan Gubernur Jakarta tahun 2024.
Partai politik berbondong-bondong mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI Jakarta.
Koalisi perubahan yang kini bernama KIM Plus pun balik badan. Setelah sebelumnya mengusung Anies Baswedan di Pilpres, kini ketiga partai tersebut, yakni NasDem, PKB dan PKS ogah kembali mengusung Anies.
Anies Baswedan kini ditinggal sendirian oleh partai politik. PDIP perjuangan yang belum mendapatkan koalisi kini berusaha mengupayakan pencalonan Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyatakan, Anies bakal diduetkan dengan kader PDI-P, yakni Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi.
"Kami lagi berupaya sedemikian rupa masih dengan partai-partai lain, sebisa mungkin sebelum tanggal 27 kami cari peluang," kata Said ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2024).
"Kalau peluangnya dapat kami akan bawa Anies sebagai orang pertama dan Hendi sebagai orang kedua," ujar dia melanjutkan.
Said mengeklaim, Anies dan Hendrar sudah bersedia untuk diduetkan dan dicalonkan oleh PDI-P.
Said pun mengakui bahwa upaya mengusung Anies-Hendrar tidak mudah karena tiket pencalonan sudah habis diborong oleh Ridwan Kamil-Suswono. Sementara, PDI-P mesti berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mencalonkan gubernur dan wakil gubernur karena kursi PDI-P di DPRD DKI Jakarta tidak memenuhi ambang batas pencalonan.
"Tapi kalau toh pada akhirnya kami tidak bisa, katakanlah karena sudah KIM Plus terkonsolidasi, kami tidak punya kawan lagi untuk maju, ya apa boleh buat?" kata Said.
Apabila itu terjadi, Said menyatakan, PDI-P bakal memilih untuk tidak mencalonkan gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.
Ketua DPP PDI-P Adian Napitupulu pun menegaskan, PDI-P tidak akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono.
Menurut dia, deklarasi Ridwan Kamil-Suswono yang tidak mengikutsertakan PDI-P menandakan PDI-P tidak bisa diperjualbelikan.
"PDI Perjuangan is not for sale,” kata Adian. PDI-P dikunci Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat berpandangan, terbentuknya koalisi besar yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono merupakan upaya untuk mengunci PDI-P agar tidak bisa mencalonkan jagoannya pada Pilkada Jakarta.
“Deklarasi itu kita bisa melihat bagaimana nantinya kalau itu terjadi maka PDI-P secara otomatis tidak bisa mencalonkan,” ujar Djarot
(Tribunnews.com/Kompas.com)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Menang di Pilkada Jakarta, Pramono: Terima Kasih RK-Suswono dan Dharma-Kun Bikin Pilkada Damai |
![]() |
---|
Sudah Berusaha Pikat Warga Jakarta tetapi Tidak Dipilih, Ridwan Kamil Lapang Dada Terima Kekalahan |
![]() |
---|
Blak-blakan, Ridwan Kamil Akhirnya Beberkan Alasan Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke MK |
![]() |
---|
Ridwan Kamil Akhirnya Legowo Soal Hasil Pilkada Jakarta, Kini Ucapkan Selamat untuk Pramono-Rano |
![]() |
---|
KPU Tetapkan Pram-Rano Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 3 Hari setelah Terima BRPK dari MK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.