Pengamat Nilai Lebih Penting Benahi Fasilitas Transportasi Dibanding Subsidi KRL Pakai NIK

Djoko menyebut jika penggelontoran wacana itu tidak tepat dilakukan pada masa sekarang ini, di saat fasilitas KRL Jabodetabek masih kurang baik.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
Tribun Tangerang/Lilis Setyaningsih
ilustrasi Stasiun KRL Jabodetabek 

Oleh karena itu, Djoko memandang jika alangkah baiknya kebijakan ini dikeluarkan pada saat rangkaian KRL yang dibeli dari Tiongkok datang ke Indonesia, Maret 2025 mendatang.

Setelah itu, pemerintah mulai memperbaiki fasilitas-fasilitas yang ada untuk meyakinkan pengguna terkait kesepadanan harga.

"Jadi kembalikan dulu 12 kereta dalam satu rangkaian, biar mereka menikmati termasuk juga lift-lift yang sering rusak jangan berulang-ulang, itu juga termasuk pelayanan," pinta Djoko.

Selain itu, lanjut dia, perlu ada pengadaan atau akses angkutan umum dari berbagai kawasan perumahan ke stasiun-stasiun KRL Jabodetabek.

"Pada 2014 waktu Balitbang Kemenhub melakukan survey KRL murah, tapi pengeluaran pengguna tetap tinggi karena first mile - last mile nya masih buruk," kata Djoko.

"Makanya kita tuntut bukan hanya KRL-nya, tapi bagaimana kepala daerah ini memberikan akses angkutan umum dari semua kawasan perumahan. Percuma digratiskan KRL-nya kalau dari rumah ke stasiun mahal," pungkasnya. (m40)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved