Penulis 2 Pidato Ikonik Jokowi 'Game of Thrones' dan 'Thanos' Tom Lembong Kini Tersangka Korupsi

Tom Lembong yang saat itu menjadi menteri Jokowi dijadikan tersangka dalam perizinan impor gula yang disinyalir merugikan negara sebesar Rp 400 miliar

Editor: Joseph Wesly
Istimewa
Tom Lembong dan Jokowi. 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Kabar mengejutkan datang dari Tom Trikasih Lembong, Eks menteri perdagangan Jokowi ini tiba-tiba ditetapkan jadi tersangka kasus korupsi.

Pria murah senyum ini dijadikan tersangka izin korupsi impor gula di tahun 2025.

Tom Lembong yang saat itu menjadi menteri Jokowi dijadikan tersangka dalam perizinan impor gula yang disinyalir merugikan negara sebesar Rp 400 miliar.

Tidak sendiri, alumnus Harvard ini menjadi tersangka bersama dengan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) periode 2015-2016, yang berinisial CS.

Sebelum menjadi politisi, pria kelahiran 4 Maret 1971 ini mengawali kariernya di perusahaan-perusahaan keuangan terkemuka seperti Deutsche Bank dan Morgan Stanley.

Setelah berkarier di luar negeri, Tom kembali ke Indonesia. Dia bergabung di Farindo Investments, serta menjadi CEO dan Managing Partner di Quvat Capital, sebuah perusahaan investasi yang berfokus di Asia Tenggara.

Selnjutnya, di menjadi presiden komisaris PT Graha Layar Prima (Blitz Megaplex), yang kini lebih dikenal sebagai CGV Cinemas.

Saat menjadi Menteri Pedagangan, Tom lembong menulis dua pidato yang “Game of Thrones” Pidato berjudul "Game of Thrones" yang dipuji pemimpin dunia.

Pidoto itu disampaikan Jokowi dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 yang digelar di Bali, 12 Oktober 2018 lalu. 

Baca juga: Rambut Klimis, Tom Lembong Lempar Senyuman saat Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi oleh Kejagung

Hadir dalam pertemuan tersebut para pimpinan negara, menteri ekonomi, gubernur bank sentral, hingga pejabat di bidang pembangunan lainnya dari seluruh negara di dunia. 

Dalam pidatonya, Jokowi mengumpamakan kondisi ekonomi global tak ubahnya seperti cerita dalam serial televisi Game of Thrones.

Presiden bahkan menyebut kata “winter is coming”, judul dari episode pertama serial Game of Thrones yang ikonik.

"Dengan berbagai masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa winter is coming," kata Jokowi kala itu, disambut tawa dari para hadirin.

Karakter dan istilah lain dalam Game of Thrones turut disinggung dalam pidato Jokowi, seperti “great houses”, “the iron throne”, hingga “evil winter”. 

Saat itu, Presiden mengibaratkan hubungan antarnegara maju seperti perselisihan para Great Houses dalam Game of Thrones

Padahal, tanpa disadari, ada Evil Winter yang mengancam keberadaan semua pihak dan berpotensi memporak-porandakan kehidupan.

Evil Winter yang dimaksud Jokowi adalah permasalahan besar yang mengancam semua negara, namun keberadaanya kurang mendapat perhatian.

Baca juga: Peran Tom Lembong di Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula Hingga Rugikan Negara Rp 400 Miliar

Permasalahan itu, misalnya, perubahan iklim, pemanasan global, sampah plastik, dan sebagainya. 

"Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter tersebut, akhirnya mereka sadar tidak penting siapa yang duduki The Iron Throne, yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter," ucap Jokowi.

Ketika itu, Jokowi memperkirakan bahwa akhir dari cerita Game of Thrones bakal memberikan pesan moral bahwa pertarungan pada akhirnya hanya mengakibatkan kehancuran, baik untuk pihak yang menang maupun yang kalah.

"Ketika kemenangan sudah dirayakan dan kekalahan sudah diratapi, barulah kemudian kedua-duanya sadar, bahwa kemenangan dan kekalahan dalam perang selalu hasilnya sama, yaitu dunia yang porak-poranda," ucap Jokowi.

Menutup pidatonya, Jokowi mengajak para pembuat kebijakan, termasuk para menteri dan gubernur bank sentral, untuk mendorong pemimpin negara masing-masing menyikapi situasi ini.

Ia juga mengingatkan tentang komitmen kerja sama dan koordinasi untuk menghadapi tantangan masa mendatang. Usai Jokowi berpidato, seluruh hadirin berdiri dan bertepuk tangan.

 Presiden menuai pujian dari para pemimpin dunia yang hadir.

Pidato “Thanos” Pidato ikonik lain yang disusun Tom Lembong untuk Jokowi berjudul “Thanos”. 

Pidato ini disampaikan Presiden saat menghadiri World Economic Forum on ASEAN, di Hanoi, Vietnam, 12 September 2018.

Ketika itu, Jokowi menyebut bahwa kondisi perekonomian dunia sedang menuju ‘perang yang tak terbatas’ atau infinity war.

 Jokowi menukil cerita film “Avengers: Infinity War”, di mana sosok bernama Thanos mengancam memusnahkan setengah populasi bumi.

Baca juga: Alasan Kejagung Baru Eksekusi Tom Lembong di 2024 meski Kasusnya 9 Tahun Lalu

Kepala Negara pun mengibaratkan dirinya sebagai salah satu anggota Avengers. Jokowi bilang, bersama rekan-rekannya, ia siap mencegah tindakan jahat Thanos

"Kondisi perekonomian dunia saat ini digambarkan seperti dalam film Avengers: Infinity War. Perang yang tak terbatas. Sosok bernama Thanos mengancam memusnahkan setengah populasi bumi, karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas," kata Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Presiden.

Menurut Jokowi, sumber daya untuk umat manusia sebenarnya tidak terbatas.

Perkembangan teknologi misalnya, telah menghasilkan peningkatan efisiensi, memberi kemampuan untuk memperbanyak sumber daya lebih banyak dari sebelumnya.

“Penelitian ilmiah membuktikan, ekonomi kita sekarang lebih ‘ringan’ dalam hal berat fisik dan volume fisik. Dalam 12 tahun terakhir, total berat dan volume televisi, kamera, pemutar music, buku, surat kabar, dan majalah telah tergantikan oleh ringannya ponsel pintar dan tablet,” ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun memberikan contoh bagaimana pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang besar dan berat, sudah mulai diganti oleh panel surya yang tipis dan ringan.

Di depan sejumlah pimpinan negara yang hadir, Jokowi juga menyebut bahwa sudah saatnya peningkatan ekonomi didorong bukan lagi dari sumber daya alam, melainkan sumber daya manusia yang tidak terbatas. Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved