Pilkada Jakarta

Respons Pramono Anung Soal Survei Tak Valid Poltracking Menangkan RK-Suswono Berujung Sanksi

Poltracking diberi sanksi karena Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) karena memaparkan hasil survei tidak valid.

Editor: Joseph Wesly
(KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU)
Pramono Anung-Rano Karno di Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2024). 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Lembaga Survei Poltracking kena saksi setelah memaparkan survei tak valid yang memenangkan RK-Suswono di Pilkada Jakarta.

Poltracking diberi sanksi karena Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) karena memaparkan hasil survei tidak valid.

Dalam survei tersebut RK Suswono disebut lebih unggul dari Pram-Rano padahal sehari sebelumnya berdasarkan survei LSI justru memotret hasil sebeliknya.

Poltracking Indonesia menyebut pasangan nomor urut satu Ridwan Kamil-Suswono unggul dengan elektabilitas mencapai 51,6 persen.

Sedangkan Pramono Anung-Rano Karno di urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 36,4 persen. 

Baca juga: Kader PKS Tidak Lagi Setia, 30,6 Persen Membelot Dukung Pramono-Rano, 36,9 Persen Pilih RK-Suswono

Kemudian nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana dengan 3,9 persen.

Hasil ini berbeda jauh dari milik Lembagai Survei Indonesia.

Sehari sebelumnya Rabu (23/10), LSI menyebut elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno tertinggi di Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Survei RK-Suswono Berpotensi Menang Pilkada Jakarta Satu Putaran Tak Valid, Poltracking Kena Sanksi

Pramono-Rano meraih elektabilitas 41,6 persen, Ridwan Kamil-Suswono37,4 persen dan paling buncit Dharma-Kun dan dengan 6,6 persen.

Merespons hal itu, calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung enggan berkomentar soal lembaga survei Poltracking yang disanksi oleh Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). 

"Ya urusan Poltracking. Saya ngapain ngurusin sanksinya Poltracking? Saya ngurusin ini aja, pameran lukisan," kata Pramono Anung di Mampang saat menghadiri pameran lukisan, Selasa (5/11/2024).

Pramono Anung menyebut dirinya hanya akan fokus pada apa yang akan mereka kerjakan.

Pramono enggan berkomentar mengenai permasalahan lainnya.

Baca juga: Poltracking Rilis Hasil Survei: Ada Peningkatan Elektabilitas pada Partai Penguasa

Bahkan, mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi pasangan calon lainnya, Pramono Anung memilih diam tidak berkomentar. 

"Saya enggak mau sama sekali di tim saya, misalnya statement urusan hal-hal yang sedang menjadi debatable di pasangan nomor 1 atau nomor 2. Sama sekali saya enggak mau," tambah dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved