3 Kecelakaan Pesawat dalam 24 Jam dan Tewaskan 179 Orang, Masih Amankah Menumpang Pesawat Terbang?

Kecelakaan terburuk datang dari Jeju Air pada Minggu (29/12/2024) pagi. Dari 181 penumpang Jeju air, cuma dua orang penumpang yang hidup.

Editor: Joseph Wesly
(YONHAP via AFP)
Pesawat Jeju Air jatuh di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Sebanyak 179 orang dinyatakan tewas. 

TRIBUN TANGERANG.COM, SEOUL- Baru-baru ini kita disuguhi berita soal kecelakaan pesawat terbang yang menimpa Jeju Air, Air Canada dan Royal Dutch Airlines

Nahasnya semua kecelakaan itu terjadi dalam kurun waktu 24 jam.  Akibat kecelakaan itu, seratusan orang meninggal.

Kecelakaan terburuk datang dari Jeju Air pada Minggu (29/12/2024) pagi. Dari 181 penumpang Jeju air, cuma dua orang penumpang yang hidup.

Mereka adalah kru pesawat terbang yang berporesi sebagai pramugari. Pesawat ini meledak setelah menabrak dinding di sekitar bandara setelah gagal mendarat dengan mulus.

Pesawat gagal mendarat karena adanya kegagalan hidrolik sehingga pesawat mendarat tanpa roda. Akibatnya pesawat terus meluncur tanpa bisa digentikan.

Nahas, pesawat yang tidak bis dikendalikan melaju menuju tembok dan menabrak tembok dan berkahir meledak dan terbakar.

Sebelumnya juga dikabarkan bahwa pesawat menabrak kawanan burung sehingga membuat mesin rusak. Namun kabar itu sepertiny tidak valid.

Namun kecelakaan Jeju Air bukan yang pertama. Sebelumnya pada Sabtu (28/12/2024) pesawat dari maskapai Air Canada (AC) AC2259 milik sebuah perusahaan PAL Airlines (PB) yang terbakar saat mendarat di Bandara Halifax, Nova Scotia, Kanada pada Sabtu malam waktu setempat.

Di hari itu juga kecelakaan pesawat juga terjadi di Bandara Oslo Torp Sandefjord, Norwegia. 

Kecelakaan tersebut melibatkan KLM Royal Dutch Airlines dengan nomor penerbangan KL1204. Pesawat jenis Boeing 737-800 itu tergelincir saat melakukan pendaratan darurat di bandara.

 Untuk tahun ini, kabar soal dunia penerbangan sedang tidak baik-baik saja sebenarnya sudah tersaji sejak Januari.

Baca juga: 5 Kejanggalan Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Mendarat dari Arah Berlawanan hingga Flaps Tidak Terbuka

Saat itu muncul berita panel pintu darurat maskapai penerbangan Alaska Airlines tiba-tiba lepas di ketinggian sekitar 16.000 kaki. 

Kemudian, ada insiden salah satu ban pesawat lepas, dan pedal kemudi pesawat terkunci.

Semuanya terjadi pada produsen pesawat Boeing, khususnya pada Boeing 737 MAX 9 dan 8. Akibat insiden beruntun, Boeing kala itu dihujani kritik dan menjadi fokus penyelidikan karena dianggap lalai memerhatikan keselamatan penumpang.

Terlebih lagi, sehabis maskapai United Airlines melaporkan ada baut yang tidak terpasang dengan baik pada penutup pintu dan bagian dari beberapa pesawat 737 MAX 9.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved