Pagar Laut di Tangerang

Dulu Kuli dan Bank Keliling, Arsin Disebut Jadi Orang Kaya Baru Sejak Memimpin Desa Kohod

Arsin di desanya dikenal sebagai Orang Kaya Baru (OKB). Sejak terpilih jadi kepala desa sejak 2021, Arsip mendadak jadi jutawan

Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Nurmahadi
ORANG KAYA BARU-Kades Kohod, Arsin (batik ungu) dan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid saat memberikan ketrangan soal pagar laut, Jumat (24/1/2025). Sebelum jadi Kepala Desa dan Orang Kaya Baru, Kades Kohod, Arsin bekerja sebagai bank keliling. (TribunTangerang/Nurmahadi). 

TRIBUN TANGERANG.COM, PAKUHAJI- Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Arsin bin Sanip kini dikabarkan menghilang.

Sosoknya disebut tidak lagi terlihat setelah dianggap ikut terlibat dalam penerbitan SHGU dan SHM di area pagar laut Kabupaten Tangerang.

Arsin di desanya dikenal sebagai Orang Kaya Baru (OKB). Sejak terpilih jadi kepala desa sejak 2021, Arsip mendadak jadi jutawan.

Arsin memiliki mobil mewah, motor hingga Jeep Rubicon. Rubicon ini yang menjadi awal kecurigaan warga terhadap Arsin.

Arsin juga diduga terlibat dalam pencatutan nama warga tanpa izin untuk penerbitan sertifikat HGB dan SHM di area Pagar Laut.

Identitas beberapa warga, kata Khaerudin, digunakan tanpa izin oleh oknum untuk pembuatan SHGB pada 2023 lalu.

Sebelum dilaporkan menjadi Orang Kaya Baru, Arsin bin Sanip bukan siapa-siapa.

Baca juga: Dinas Kelautan dan Perikanan Banten Hari Ini Kebut Pembongkaran Pagar Laut: Mudah-mudahan Cuaca Baik

Dia dulunya adalah orang miskin yang bekerja sebagai buruh bangunan dan sebagai bank harian atau bank keliling. 

"Arsin itu asli orang sini. Kalau secara materi, dia dulu itu di bawah rata-rata kehidupannya. Setelah lulus SD, dia mulai cari kerja dan akhirnya berkecimpung di bank harian," ujar Reza, seorang warga Desa Kohod yang enggan menyebutkan nama sebenarnya, saat ditemui Kompas.com, Jumat (31/1/2025).

Selain bekerja sebagai bank keliling, Arsin juga pernah menjadi kuli borongan di desanya.

"Dulu dia kuli bareng sama temannya. Ini bukan mengada-ada. Ini fakta adanya. Tapi, kalau sekarang dia jadi kepala desa dan orang beken, itu mungkin faktor keberuntungan," tambah Reza.

Setelah pengalaman sebagai kuli borongan dan bank keliling, Arsin mencoba peruntungannya di dunia pemerintahan.

Pada 2019, dia mencalonkan diri sebagai Kades Kohod, tetapi gagal. Saat itu juga, dia diangkat menjadi Sekretaris Desa (Sekdes).

Pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2021, Arsin kembali mencalonkan diri dan berhasil terpilih hingga saat ini. Sejak menjabat sebagai kades, kekayaannya meningkat pesat, terutama setelah terlibat dalam proyek pembangunan PIK 2.

"Kekayaannya mulai banyak juga itu mungkin ada proyek pembangunan. Pokoknya semenjak ada proyek ini dan menjadi lurah, fasilitasnya bertambah," kata Reza.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved