Daftar 10 Suku di Indonesia yang Mencetak Sarjana Terbanyak Berdasarkan Data BPS

Berdasarkan data Suku Batak menyumbang jumlah lulusan sarjana terbanyak dengan persentase 18,02 persen. Suku kedua yang paling banyak menghasilkan sa

Editor: Joseph Wesly
Youtube @sandeliverpakpahan1968
SYUKURAN WISUDA- Syukuran wisuda menggunakan adat batak. Suku batak menjadi suku yang paling banyak meluluskan sarjana. ‪(sandeliverpakpahan1968) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Suku batak ternyata menjadi suku yang paling banyak meluluskan sarjana di Indonesia.

Setelahnya ada suku Minangkabau yang memiliki jumlah sarjana yang tidak jauh berbeda dari Suku Batak.

Berdasarkan data Suku Batak menyumbang jumlah lulusan sarjana terbanyak dengan persentase 18,02 persen.

Suku kedua yang paling banyak menghasilkan sarjana disusul oleh suku Minangkabau dengan jumlah 18 persen.

Hasil itu datang dari survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang baru-baru ini mempublikasikan data tentang Profil Suku dan Keragaman Bahasa Daerah Long Form Sensus Penduduk 2020. 

Sedangkan suku yang paling sedikit menghasilkan jumlah sarjana adalag Suku Madura dengan persentase 4,15 persen.Di atasnya ada suku Jawa dan Sunda.

Lanta apa latar belakang sehingga ada suku yang menghasilkan lulusan sarjana terbanyak dan terkecil?

Antropolog agama dan budaya dari Universitas Indonesia, Amanah Nurish, mengatakan data yang disajikan BPS ini menunjukkan adanya "ancaman serius" di masyarakat soal bagaimana memandang pendidikan tinggi.

"sama sekali tidak membuat kebijakan yang mendorong rakyatnya meraih pendidikan tinggi, namun malah memiskinkan secara struktural lewat pemberian bansos".

"Lebih penting pendidikan gratis dibanding bansos atau makan gratis sebenarnya," ucapnya. 

Dalam laporan yang disusun BPS dikatakan bahwa Long Form Sensus Penduduk 2020 ini merupakan rangkaian kegiatan Sensus Penduduk yang dilakukan pada 2022 –tertunda dua tahun akibat pandemi Covid– untuk menggambarkan profil sosial demografi dari sepuluh suku di Indonesia.

Informasi yang hendak diperoleh di antaranya menyangkut kewarganegaraan; suku; agama; ketenagakerjaan; pendidikan; bahasa; disabilitas; tingkat kelahiran (fertilitas); angka kematian (mortalitas); dan perumahan. 

Ahli Madya BPS, Dendi Handiyatmo, mengatakan metode wawancara langsung ini juga didukung dengan kesesuaian data dalam Kartu Keluarga.

"Kartu Keluarga menjadi pegangan supaya lebih update ketika kami menanyakan langsung," katanya kepada BBC News Indonesia, Rabu (29/01).

Pendataan Long For Sensus Penduduk 2020 dilaksanakan di seluruh Indonesia (514 kabupaten/kota) dengan jumlah sampel sebesar 5 persen atau sekitar 4,29 juta rumah tangga. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved