Pagar Laut di Tangerang
Dimulai Kemarin, KKP Klaim Telah Bongkar Pagar Laut yang Tersisa di Kohod Hingga 250 Meter
Pembongkaran pagar laut menggunakan alat berat ini sudah dilakukan sejak kemarin, dan hingga hari ini kami sudah membongkar sepanjang 250 meter
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, PAKUHAJI - Pagar laut yang masih tersisa di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, masih berdiri kokoh.
Pagar bambu berbentuk kavling itu panjangnya diperkirakan hingga 1 kilometer.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI pun masih melakukan pembongkaran pagar Laut yang tersisa dengan menggunakan ekskavator, Kamis (17/4/2025)
Pembongkaran pagar laut yang tersisa itu, telah digelar KKP sejak Rabu 16 April 2025 kemarin.
Koordinator Lapangan Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, mengklaim pembongkaran pagar laut tersisa telah berjalan sepanjang 250 meter sejak kemarin sampai hari ini.
"Pembongkaran pagar laut menggunakan alat berat ini sudah dilakukan sejak kemarin, dan hingga hari ini kami sudah membongkar sepanjang 250 meter," kata dia saat diwawancarai di lokasi.
Dia mengaku selain cuaca buruk, medan yang dipenuhi lumpur juga cukup menyulitkan pihaknya dalam melakukan pembongkaran pagar laut yang masih tersisa.
Baca juga: KKP Targetkan Pembongkaran Pagar Laut yang Tersisa di Kohod Rampung dalam Seminggu
Terlebih, ukuran bambu yang besar serta menancap cukup dalam ke dasar laut, membuat pagar laut itu mustahil dibongkar secara manual.
"Jadi sangat berat ini, karena lingkungannya kan dipenuhi lumpur, lalu bambunya juga ditanam menggunakan alat berat, terus yang paling berat lagi ditumpuk sama lumpur, makanya tidak bisa diangkat secara manual," kata Saiful.
Di samping itu, Saiful Bahri juga menjelaskan, pembongkaran lanjutan itu ditargetkan rampung dalam seminggu.
"Kalau target kami ya dalam satu minggu selesai, asal dalam seminggu ini cuacanya terus bersahabat," kata dia saat diwawancarai di lokasi.
Untuk mempercepat proses pembongkaran pagar laut tersebut, Saiful mengatakan PSDKP KKP dibantu sejumlah pihak, seperti nelayan, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten Tangerang.
"Semua pihak kami kerahkan, mulai dari PSDKP KKP, nelayan, Pemprov, dan aparat setempat," ungkapnya.
Selain itu, Saiful menuturkan pihaknya juga akan menambah satu unit ekskavator tambahan, guna mempercepat proses pembongkaran.
Satu unit ekskavator tambahan itu, akan diterjunkan Direktorat PSDKP pada esok hari.
"Kami juga agak kesulitan karena lokasi pagar laut dipenuhi lumpur ya, makanya besok kami kerahkan dua ekskavator, satu untuk mencabut bambu, yang satunya untuk memindahkan bambu ke tepi laut," kata dia. (m41)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Minta Polemik Penangguhan Penahanan Arsin Cs Ditanyakan ke Polisi |
![]() |
---|
Respons Kompolnas Soal Penangguhan Penahanan Kades Kohod Arsin di Kasus Pagar Laut Tangerang |
![]() |
---|
Warga Kohod Gelar Aksi usai Arsin 'Dibebaskan', Berharap Kejagung Usut Dugaan Tipikor Pagar Laut |
![]() |
---|
Alasan Bareskrim Polri Tangguhkan Penahanan Kades Kohod Arsin yang Bikin Warga Kecewa Berat |
![]() |
---|
Kecewa Kades Arsin 'Dibebaskan', Puluhan Warga Alar Jiban Gelar Pernyataan Sikap, Tuntut 6 Hal Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.