Pagar Laut di Tangerang

KKP Targetkan Pembongkaran Pagar Laut yang Tersisa di Kohod Rampung dalam Seminggu

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI masih melanjutkan pembongkaran pagar laut yang tersisa di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Joko Supriyanto
Tribuntangerang.com/Nurmahadi
PAGAR LAUT - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI masih melanjutkan pembongkaran pagar laut yang tersisa di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (17/4/2025). Berdasarkan pantauan di lokasi, satu unit ekskavator tampak terus mencungkil curucuk bambu, serta meminggirkanya ke tepian laut. (m41)  

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, PAKUHAJI - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI masih melanjutkan pembongkaran pagar laut yang tersisa di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (17/4/2025). 

Berdasarkan pantauan di lokasi, satu unit ekskavator tampak terus mencungkil curucuk bambu, serta meminggirkanya ke tepian laut. 

Beberapa cerucuk bambu berukuran besar yang telah berhasil dicabut juga tampak berserakan di laut. 

Tak sedikit pula bambu yang patah saat dikeruk ekskavator, dan sisa batangnya masih berada di bawah permukaan laut. 

Menurut Koordinator Lapangan Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Saiful Bahri, pembongkaran lanjutan itu ditargetkan rampung dalam seminggu. 

"Kalau target kami ya dalam satu minggu selesai, asal dalam seminggu ini cuacanya terus bersahabat," kata dia saat diwawancarai di lokasi. 

Untuk mempercepat proses pembongkaran pagar laut tersebut, Saiful mengatakan PSDKP KKP dibantu sejumlah pihak, seperti nelayan, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten Tangerang. 

"Semua pihak kami kerahkan, mulai dari PSDKP KKP, nelayan, Pemprov, dan aparat setempat," ungkapnya. 

Selain itu, Saiful menuturkan pihaknya juga akan menambah satu unit ekskavator tambahan, guna mempercepat proses pembongkaran. 

Satu unit ekskavator tambahan itu, akan diterjunkan Direktorat PSDKP pada esok hari. 

"Kami juga agak kesulitan karena lokasi pagar laut dipenuhi lumpur ya, makanya besok kami kerahkan dua ekskavator, satu untuk mencabut bambu, yang satunya untuk memindahkan bambu ke tepi laut," kata dia. 

Sementara itu, nelayan Alar Jiban, Desa Kohod, Marto meminta pihak KKP untuk segera merampungkan pembongkaran pagar laut yang masih tersisa. 

"Ya saya ucapkan terima kasih juga yang mana mereka sudah respon. Memang keinginan kami pagar laut itu harus dicabut dengan tuntas. Artinya aktivitas nelayan kami juga tidak ragu untuk menebar jaring dan sebagainya ya," kata Marto saat diwawancarai di lokasi. 

"Oh iya, betul. Karena patok bambu ini memang ditancapnya melalui eskavator, maka pencabutannya pun memang harus pakai alat berat lagi. Ya, tadi saya info-nya hari ini, cuma enggak tahu ini tadi sempat ke sana ngecek, itu belum dimulai," tambahnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved