Sikap Dedi Mulyadi Dapat Julukan Mulyono Jilid 2: Tak Masalah, Saya Memang Mulyadi

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi secara santai terkait julukan Mulyono jilid II yang disempatkan kepadanya karena gaya kepemimpinan.

Editor: Joko Supriyanto
Tribunnews.com
DEDI MULYADI - Eks Bupati Purwakarta itu memang lebih aktif di media sosial mengunggah berbagai kegiatannya dalam memimpin Jawa Barat. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi secara santai terkait julukan Mulyono jilid II yang disempatkan kepadanya karena gaya kepemimpinan.

Dedi bahkan menyebut tak masalah jika dirinya disebut Mulyono 2, 3, atau 4, karena memang nama aslinya adalah Mulyadi.

Mulyono sendiri merupakan nama kecil Joko Widodo sebelum akhirnya berganti nama.

Dedi Mulyadi atau dikenal sebagai KDM memang sosok Gubernur yang memiliki gaya kepemimpinan yang sangat berbeda.

Eks Bupati Purwakarta itu memang lebih aktif di media sosial mengunggah berbagai kegiatannya dalam memimpin Jawa Barat.

Maka dari itu, Dedi pun menyebutkan jika platform YouTube dan TikTok bisa dikatakan sebagai alat marketing paling baik saat ini.

"Marketing yang terbaik hari ini adalah YouTube dan TikTok. Enggak ada yang bisa menyaingi hari ini, mau pakai media apa, Pak? Penontonnya sudah enggak ada," ungkap Dedi Mulyadi, dikutip dari YouTube Lembur Pakuan. 

Baca juga: Respons Dedi Mulyadi Disebut Rocky Gerung Memiliki Pemikiran Dangkal

Menurut Dedi Mulyadi, tokoh-tokoh populer saat ini digemari masyarakat untuk dilihat melalui berbagai media sosial.

"Mungkin saya tokoh yang ke berapa paling ujung itu yang mereka, ini Pak Helmi Yahya, hari ini tuh jujur aja mereka tuh butuh pada orang-orang yang setiap hari digemari oleh publik," ujarnya.

Dedi Mulyadi juga menyinggung salah satu media massa yang mendapat berjuta penonton setelah memberikan ulasan mengenai sosok dan perjalanan kariernya.

 "Meskipun saya menjadi Mulyono 2, tapi bagi saya enggak apa-apa jadi Mulyono 2, Mulyono 3, Mulyono 4 karena memang nama saya adalah Mulyadi," ungkap Dedi Mulyadi disambut tepuk tangan dan riuh hadirin.

Diketahui, sejumlah pihak menjuluki Dedi Mulyadi sebagai “Gubernur Konten” hingga “Mulyono Jilid II”.

Dedi Mulyadi dikenal sangat aktif di media sosial. Dia mengunggah foto dan video yang memperlihatkan aktivitasnya.

Selain itu, setelah menjadi orang nomor satu di Jawa Barat, Dedi meluncurkan sejumlah gebrakan yang memicu kontroversi, misalnya pengiriman siswa nakal ke barak militer guna dibina.

Keaktifan Dedi di media sosial disindir oleh sejumlah pihak, salah satunya oleh Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud beberapa waktu lalu.

Dalam rapat kerja Komisi II DPR RI yang dihadiri para gubernur pada hari Selasa, (29/4/2025), Rudy menyebut Dedi sebagai “Gubernur Konten”.

 Saat itu, Dedi menanggapinya dengan santai sembari mengatakan, konten miliknya bisa menurunkan belanja iklan Pemprov Jabar.

Baca juga: Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Saat Disebut Gubernur Lambe Turah Sering Buat Konten di Medsos

Selain disebut “Gubernur Konten”, Dedi juga dijuluki “Mulyono Jilid II”. Dedi dituding melakukan pencitraan lewat media sosial.

Tindakan Dedi mengingatkan sejumlah pihak kepada tindakan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun Mulyono adalah nama Jokowi sewaktu masih kecil.

Dedi akhirnya menanggapi tudingan-tudingan itu lewat video yang diunggahnya di akun Instagram hari Senin, (19/5/2025).

“Setelah melewati masa-masa sulit menyelamatkan anak remaja di Jawa Barat dari berbagai problem kriminal yang dialami, melalui pola pendidikan disiplin yang dilakukan di barak militer, kini berbagai pihak mulai mengepung kembali dengan berbagai stigma, sebagai Gubernur Konten, Mulyono Jilid II, Gubernur Pencitraan dan berbagai tayangan lainnya dengan sengaja dibuat yang tujuannya untuk apa sih?” kata dia.

“Tujuannya satu: Mereka itu ternyata sangat memperhatikan saya sehingga apa pun yang saya lakukan mereka komentari dan saya menyukainya."

Dedi mengeklaim, stigma-stigma itu dilontarkan bukan oleh orang Jawa Barat, melainkan oleh orang dari luar Jawa Barat.

“Artinya kelihatannya banyak warga yang di luar Jawa Barat kesal sama saya. Karena kesal sama saya, akhirnya tiap hari merhatiin saya,” katanya.

"Karena merhatiin saya, apa pun dia buat setiap hari, dari mulai video-video saya zaman kapan itu dianggap video hari ini.”

Sebagai contoh, Dedi menyinggung video yang memperlihatkan dia sedang membuat adukan sekitar 6 tahun yang lalu. Video itu dianggap seolah-olah memperlihatkan Dedi saat sudah menjadi gubernur.

Baca juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Temui KPK, Bahas Efisiensi Dana Pendidikan hingga Perjalanan Dinas

Meski demikian, Dedi mengaku, tidak bermasalah dengan hal itu. Dia kemudian mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih, ya, telah berupaya menggiring opini, mengarahkan publik, agar saya dibenci oleh warga,” kata dia menyindir.

"Yakinlah cinta yang sejati tak akan pernah bisa dipatahkan oleh berbagai upaya untuk memisahkan antara saya dan warga saya untuk saling menyayangi,” ujarnya.

Terakhir, dia menyampaikan pesan kepada para buzzer.

“Salam untuk para buzzer di mana pun berada, tetap semangat, sebanyak-banyak bikin konten negatif tentang saya agar Bapak dan Ibu bisa ngebul dapurnya.”

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved