Kesehatan

Bukan Sekadar Takdir: Memahami Lebih Dalam Keguguran yang Terjadi Berulang

RSUD Tigaraksa mengajak masyarakat memahami dan mewaspadai keguguran berulang sebagai isu kesehatan yang membutuhkan perhatian dan penanganan medis.

Editor: Mochammad Dipa
dok. RSUD Tigaraksa
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RSUD Tigaraksa. 

Penelitian observasional telah melaporkan adanya hubungan antara jumlah asupan kafein harian dengan risiko keguguran.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi kafein yang sedang (150 – 300 mg/hari) selama periode menjelang hingga awal kehamilan, memiliki risiko keguguran 3x lipat dibandingkan wanita yang mengonsumsi kafein ringan.

Sedangkan konsumsi kafein berat (> 300 mg/hari) memiliki risiko keguguran 16x lipat dibandingkan konsumsi kafein ringan. 

  • Alkohol

Konsumsi alcohol selama kehamilan memiliki dampak negatif yang nyata terhadap kehamilan itu sendiri dan juga janin.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam periode kehamilan meningkatkan risiko keguguran.

Janin dapat mengalami Fetal Alcohol Syndrome, yakni sekumpulan gejala pada janin yang dikandung dengan konsumsi alkohol rutin.

Faktor janin

Selain faktor yang telah dijelaskan, faktor janin misalnya kelainan genetik pada janin, juga merupakan penyebab utama terjadinya keguguran spontan. 

  • Deteksi dan pencegahan sejak dini

RSUD Tigaraksa menekankan pentingnya pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab keguguran berulang, seperti pemeriksaan genetik, hormonal, pencitraan (USG atau HSG), dan tes darah.

Pencegahan juga bisa dimulai sejak sebelum kehamilan seperti memahami kesehatan reproduksi dan seksual yang komprehensif agar pasangan usia subur dapat merencanakan kehamilan, mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, merencanakan kehamilan dengan baik, memahami proses kehamilan, menjaga kehamilan, mendeteksi secara dini terjadinya keguguran, dan mengakses layanan yang berkualitas. 

Kemudian, menjaga kebersihan diri sendiri untuk mencegah penyakit infeksi, termasuk bagi perempuan mengenai bagaimana menjaga kebersihan di masa menstruasi. 

Selain itu, pencegahan perilaku berisiko, termasuk menghindari konsumsi alkohol, rokok dan obat-obatan terlarang dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan pada janin di masa kehamilan. 

Deteksi juga dilakukan selama masa kehamilan, mengikuti Kelas Ibu, menjaga kebersihan diri, terutama area genital dengan tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu proses perlekatan embrio ke dinding rahim.

Lalu, mengonsumsi makanan bergizi, misalnya sayuran, ikan, daging, telur, susu dan tablet tambah darah.

Terpenting, hindari rokok, karena nikotin mempunyai efek vasoaktif sehingga menghambat sirkulasi aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi bagi bayi selama kehamilan

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved