Mengenal Fetis Hipoksia Seksual: Antara Sensasi dan Bahaya Mematikan
Satu di antaranya adalah dengan mengurangi pasokan oksigen ke otak atau dikenal dengan Fetish Hipoksia
Contoh tindakan:
- Mencekik leher saat berhubungan seksual
- Menutup hidung dan mulut dengan plastik atau masker
- Menggantung diri ringan (partial hanging)
Mengapa Berbahaya?
Banyak pelaku mengklaim sensasi “euforia”, “melayang”, atau orgasme lebih intens saat melakukan hipoksia. Namun secara medis, praktik ini membawa risiko tinggi:
Bahaya Kesehatan:
Kehilangan kesadaran mendadak
Kerusakan otak permanen akibat kekurangan oksigen
Serangan jantung atau kejang
Kematian mendadak
Dalam banyak kasus, seseorang tidak sadar telah melewati ambang batas aman, sehingga praktik yang dimulai sebagai “eksperimen” berubah menjadi tragedi.
Pandangan Psikologis
Hipoksia seksual masuk dalam kategori parafilia, yakni kondisi di mana gairah seksual dipicu oleh objek atau situasi tidak lazim.
Menurut psikolog forensik, pelaku hipoksia seksual sering kali memiliki:
Kecanduan terhadap sensasi ekstrem
Riwayat trauma atau pengalaman seksual menyimpang
Dorongan kontrol dan dominasi ekstrem dalam hubungan seksual
Arya Daru 'Nongkrong' 86 Menit di Rooftop Lantai 12 Kemenlu sebelum Tewas dengan Kepala Dilakban |
![]() |
---|
Eks Kabareskrim Ito Sumardi Minta Polisi Tidak Buru-buru Simpulkan Penyebab Kematian Arya Daru |
![]() |
---|
Kriminolog UI Andrianus Meliala Duga Arya Daru Minum Obat Tidur sebelum Lakban Kepala sehingga Tewas |
![]() |
---|
Kriminolog Sebut Ada Dugaan Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan Tewas karena Bunuh Diri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.