Penampakan Kontrakan Keluarga Rafli di Cisauk, Saksi Bisu Tewasnya Amelia Putri di Tangan Eks Pacar

Sejak penangkapan Rafli, kediaman yang ia tempati bersama orang tua dan adik kandungnya itu tampak lengang

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
(TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico)
SAKSI BISA PEMBUNUHAN- Keheningan menyelimuti rumah kontrakan yang dihuni keluarga Rafli pembunuh Amelia Putri. Rumah itu jadi saksi bisa tewasnya Amelia di tangan Rafli. (TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico) 

Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, CISAUK- Keheningan menyelimuti sebuah rumah kontrakan berwarna putih abu-abu di kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang. 

Rumah permanen berlantai keramik itu kini menjadi sorotan setelah terungkap sebagai tempat tinggal Rafli Ramana, pelaku pembunuhan sadis terhadap mantan kekasihnya, Amelia Putri Sari Devi (22).

Sejak penangkapan Rafli, kediaman yang ia tempati bersama orang tua dan adik kandungnya itu tampak lengang. 

Tak ada aktivitas di halaman maupun di dalam rumah. Hanya suara angin dan langkah kaki sesekali yang memecah keheningan. 

Garis polisi berwarna kuning masih terbentang di bagian depan rumah, bertuliskan "Dilarang Melintas-Garis Polisi", seolah menjadi pengingat akan tragedi tewasnya seorang wanita.

Di teras rumah, tiga pot bunga berjejer rapi, dua kursi kayu dan sebuah sofa berwarna coklat masih berada di tempatnya. 

Sofa itu pula yang menjadi saksi bisu pertemuan terakhir antara Rafli dan Amelia, sebelum nyawa gadis itu direnggut dalam peristiwa yang memilukan.

Saat proses rekonstruksi, terungkap bahwa di sofa itulah Rafli dan Amelia sempat berbincang. Namun siapa sangka, percakapan terakhir itu justru menjadi awal dari akhir tragis bagi hubungan mereka. 

Namun situasi berubah cepat. Saat Rafli masuk ke dalam rumah sebentar, Amelia terlihat bergegas menaiki sepeda motornya, hendak pergi. 

Menyadari hal itu, Rafli keluar dan menghampirinya, meminta Amelia untuk mengantarkannya ke suatu tempat. Namun permintaan itu ditolak oleh Amelia.

Baca juga: Menilik Lingkungan Masa Kecil Amelia Putri, Gadis Korban Pembunuhan Keji di Cisauk

Penolakan itu membuat Rafli kalap. Ia langsung naik ke atas motor Amelia, lalu membekap mulut gadis itu dari belakang hingga keduanya terjatuh ke tanah. 

Dalam keadaan terjatuh, dua rekan Rafli, yakni Ibra dan seseorang berinisial A, muncul dan turut membantu menahan tubuh Amelia.

Korban kemudian dibawa secara paksa ke lorong samping rumah Rafli.
Di lorong sempit itulah, Rafli kembali mencekik Amelia hingga tubuh gadis itu lemas tak berdaya. 

Dalam kondisi tak berdaya tersebut, ketiganya secara bergiliran melakukan rudapaksa terhadap Amelia sebuah tindakan keji yang mencabik-cabik nurani siapa pun yang mendengarnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved