Alasan Pengangkatan Hasto Kristiyanto Jadi Sekjen PDIP 3 Periode Tidak Diumumkan di Kongres Partai
Dengan kembali dilantiknya alumnus SMA Kolese De Britto Yogyakarta ini, Hasto resmi mencatatkan sejarah sebagai sekjen PDIP selama tiga periode
TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Hasto Kristiyanto kembali menjabat sebagai Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Pelantikan Hasto Kristiyanto menjadi Sekjen PDIP untuk ketiga kalinya dilakukan pada Kamis (14/8/2025).
Dengan kembali dilantiknya alumnus SMA Kolese De Britto Yogyakarta ini, Hasto resmi mencatatkan sejarah sebagai sekjen PDIP selama tiga periode.
Artinya Hasto akan menjadi Sekjen selama 15 tahun mengingat dirinya dilantik menjadi Sekjen PDIP untuk periode 2025-20230.
Sekretaris partai dalam politik merupakan seorang pejabat senior dalam sebuah partai politik yang bertanggung jawab atas pekerjaan politik organisasi dan harian.
Sebelumnya, pada 2014, Hasto diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDIP, menggantikan Tjahjo Kumolo yang ditugaskan menjadi Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri).
Lantas timbul pertanyaan kenapa dia tidak dilantik saat PDIP menggelar Kongres IV PDI Perjuangan yang digelar pada 8-11 April 2015, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali.
Alasna itu akhirnya diungkap oleh polikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aryo Seno Bagaskoro.
Aryo mengungkap alasan mengapa Hasto Kristiyanto baru dilantik sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP periode 2025-2030.
Baca juga: Hasto Kristiyanto Hattrick Jadi Sekjen PDIP, Pengamat Politik Singgung Soal Citra Partai Banteng
Ia baru resmi diangkat menjadi Sekjen PDIP periode 2015-2020 dalam Kongres IV PDI Perjuangan yang digelar pada 8-11 April 2015, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali.
Kemudian, dalam Kongres V PDIP yang diadakan di Nusa Dua Bali pada 8-10 Agustus 2019, Hasto Kristiyanto dilantik menjadi Sekjen PDIP untuk masa bakti 2019-2024 yang diperpanjang hingga 2025.
Penunjukannya tidak diumumkan pada Rapat Kerja Nasional atau Rakernas dalam Kongres VI PDIP yang digelar pada 1-3 Agustus 2025 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kuta Selatan, Badung, Bali lalu.
Saat Kongres VI PDIP tersebut, Megawati Soekarnoputri yang ditunjuk lagi sebagai Ketua Umum PDIP masih merangkap jabatan sebagai Sekjen PDIP sejak Hasto Kristiyanto resmi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Harun Masiku, Kamis (20/2/2025) lalu.
Hasto ditunjuk sebagai Sekjen PDIP periode 2025-2030 hanya dua pekan setelah ia bebas dari penjara berkat amnesti dari Presiden RI Prabowo Subianto pada Jumat (1/8/2025) lalu.
Dengan amnesti, semua akibat hukum pidana terhadap Hasto Kristiyanto dihapuskan.
Adapun sebelumnya, Hasto divonis 3 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp250 juta (subsider 3 bulan kurungan) terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 yang melibatkan Harun Masiku dan dugaan perintangan penyidikan (obstruction of justice).
Hakim telah menyatakan Hasto terbukti bersalah atas suap Rp400 juta, tetapi tidak terbukti merintangi penyidikan.
Adapun Harun Masiku sendiri masih buron sejak operasi tangkap tangan KPK pada 8 Januari 2020.
Kenapa Tak Diumumkan di Rakernas atau Kongres VI PDIP di Bali Awal Bulan Lalu?
Aryo Seno Bagaskoro, yang pernah menjadi juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, menerangkan bahwa baru dilantiknya Hasto adalah efek kejut tambahan tentang sosok yang akan menjadi Sekjen PDIP di periode 2025-2030.
"Ya, saya rasa, ini kan malah justru menambah efek kejut gitu, ada yang dinantikan dari siapa yang kemudian menjadi sekjen partai," jelasnya, dikutip dari tayangan KompasPetang yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Kamis (14/8/2025).
Seno pun menyoroti perjalanan politik Hasto Kristiyanto yang dramatis, dari terjerat kasus Harun Masiku hingga mendapat amnesti dari presiden.
Menurutnya, alasan pemberian amnesti ini justru menegaskan bahwa kasus yang menjerat Hasto tersebut bernuansa politis.
"Apalagi kita tahu bagaimana perjalanan yang sungguh dramatis di dalam dinamika politik yang berkaitan dengan Mas Hasto Kristiyanto," ujar Seno.
"Justru amnesti yang diberikan Presiden Prabowo, yang kami menghormati dan berterima kasih atas gestur dan keputusan tersebut, itu membuktikan bahwa kasus yang dihadapi oleh Mas Hasto Kristiyanto itu bernuansa politis," imbuhnya.
Menurut Seno, Prabowo telah melaksanakan komitmennya untuk menyelesaikan kasus-kasus yang bernuansa politis.
"Dan itu pun disampaikan bahwa di dalam pemerintahan Presiden Prabowo, case yang dilandasi politik itu akan diselesaikan dan beliau commit atas komitmen itu. Oleh karena itu, buat kami ini menjadi suatu case politik yang dramatis sekali gitu ya. Dan kemudian hari ini kembali Mas Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai sekjen partai," jelas Seno.
Seno juga menilai, kasus Harun Masiku ini menjadi pengalaman spiritual bagi Hasto Kristiyanto.
Bahkan, Hasto Kristiyanto yang disebutnya tetap produktif menulis buku dan gigih mulai menggarap skripsi S1 Hukum di dalam penjara menjadi penyulut semangat bagi semua kader PDIP.
"Saya rasa justru pengalaman itu menjadi pengalaman yang sangat spiritual bagi Mas Hasto secara pribadi," kata Seno.
"Di dalam penjara, beliau menulis dengan tulisan tangan, ada setidaknya tujuh judul buku," tambahnya.
"Beliau juga, meskipun sudah memiliki dua gelar doktor dari UI dan dari UNHAN, tetapi saat ini mendaftar sebagai mahasiswa S1 kuliah hukum dan sudah menulis skripsinya," jelasnya.
"Jadi, kuliah belum mulai tapi skripsinya sudah mulai dan saat beliau masih tahanan, sudah mulai menyusun untuk skripsi. Artinya malah menjadi sangat produktif bagi beliau dan ini menjadi suatu apa ya semangat bagi semua kader PDI Perjuangan," tandasnya.
Struktur Lengkap Pengurus DPP PDIP Periode 2025-2030
PDIP resmi mengumumkan struktur Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2025–2030 dalam Kongres VI di Bali, Sabtu (2/8/2025).
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali memimpin langsung pembacaan dan pelantikan 37 nama yang mengisi kepengurusan di tingkat pusat.
Kini, Hasto Kristiyanto telah resmi dilantik sebagai Sekjen PDIP lagi.
Berikut susunan lengkap pengurus baru PDIP:
Ketua Umum: Megawati Soekarnoputri
Ketua-ketua DPP:
1. Bidang Kehormatan Partai – Komarudin Watubun
2. Bidang Sumber Daya – Said Abdullah
3. Bidang Luar Negeri – Ahmad Basarah
4. Bidang Pemenangan Pemilu Legislatif – Bambang Wuryanto
5. Bidang Ideologi dan Kaderisasi – Djarot Saiful Hidayat
6. Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif – Deddy Yevri Hanteru Sitorus
7. Bidang Politik – Puan Maharani
8. Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah – Ganjar Pranowo
9. Bidang Reformasi Hukum dan HAM – Yasonna H. Laoly
10. Bidang Perekonomian – Basuki Tjahaja Purnama
11. Bidang Kebudayaan – Rano Karno
12. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan – Puti Guntur Soekarno
13. Bidang Kebijakan Publik dan Reformasi Birokrasi Kerakyatan – Abdullah Azwar Anas
14. Bidang Penanggulangan Bencana – Tri Rismaharini
15. Bidang Industri, Perdagangan, dan Tenaga Kerja – Darmadi Durianto
16. Bidang Kesehatan – Ribka Tjiptaning
17. Bidang Jaminan Sosial – Charles Honoris
18. Bidang Perempuan dan Anak – I Gusti Ayu Bintang Darmawati
19. Bidang Koperasi dan UMKM – Andreas Eddy Susetyo
20. Bidang Pariwisata – Wiryanti Sukamdani
21. Bidang Pemuda dan Olahraga – MY Esti Wijayanti
22. Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan YME – Zuhairi Misrawi
23. Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital – Muhammad Prananda Prabowo
24. Bidang Pertanian dan Pangan – Sadarestuwati
25. Bidang Kelautan dan Perikanan – Rokhmin Dahuri
26. Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup – Eriko Sotarduga
27. Bidang Hukum dan Advokasi – Ronny Talapessy
28. Bidang Keanggotaan dan Organisasi – Andreas Hugo Pareira
Sekretariat dan Bendahara:
Sekretaris Jenderal – Hasto Kristiyanto
Wakil Sekjen Bidang Internal – Dolfie O.F.P.
Wakil Sekjen Bidang Pemerintahan – Utut Adianto
Wakil Sekjen Bidang Kerakyatan – Sri Rahayu
Wakil Sekjen Bidang Komunikasi – Adian Yunus Yusak Napitupulu
Wakil Sekjen Bidang Kesekretariatan – Yoseph Aryo Adhi Dharmo
Bendahara Umum – Olly Dondokambey
Wakil Bendahara Bidang Internal – Rudianto Tjen
Wakil Bendahara Bidang Eksternal – Yuke Yurike
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Hasto Kristiyanto Hattrick Jadi Sekjen PDIP, Pengamat Politik Singgung Soal Citra Partai Banteng |
![]() |
---|
Bukan Kader Elite dan Orang yang Bermasalah, DPC PDIP Solo Persilakan 3 Kadernya Pindah ke PSI |
![]() |
---|
Rocky Gerung Sebut Prabowo Lebih Bersahabat dengan Megawati sehingga Beri Hasto Kristiyanto Amnesti |
![]() |
---|
Respons Pengamat Soal Langkah Prabowo Berikan Amnesti untuk Hasto dan Abolisi Tom Lembong |
![]() |
---|
Pengamat Sebut Alasan Megawati Soekarnoputri Rangkap Jabatan Jadi Sekjen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.